Kumpulan pertanyaan kepada Rasulullah SAW mengenai 18 permasalahan kehidupan dunia dan akhirat berikut jawaban Rasulullah Saw ;
1. "Ya Rasulullah.. Aku ingin menjadi manusia yang paling mengetahui hukum-hukum..?"
Rasulullah saw menjawab :
"Takutlah pada Allah dalam segala hal..!"
2. "Ya Rasulullah.. Aku ingin mendapat keamanan dan dekat dengan Allah SWT..?"
Rasulullah Saw menjawab :
"Bacalah al-Qur'an siang dan malam."
3. "Ya Rasulullah.. Aku ingin memiliki cahaya yang selalu terang dalam hatiku..?"
Rasulullah Saw menjawab :
"Jangan pernah lupakan kematian dan ingatlah Kematian selalu."
4. "Ya Rasulullah.. Aku ingin selalu mendapat Rahmat dari Allah SWT..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Berbuat baiklah kepada manusia.!"
5. "Ya Rasulullah.. Aku ingin dihindari dan dijauhi serta tidak disakiti oleh musuh-musuhku..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Bertawakkallah pada Allah SWT selalu."
6. "Ya Rasulullah.. Aku tidak ingin menjadi kecil di mata manusia (masyarakat).?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Bertawadhu'lah kepada siapa-siapa yang berbuat baik kepadamu dalam hidupmu."
7. "Ya Rasulullah.. Aku ingin panjang umur..?"
Dijawab oleh Rasulullah:
"Bersilaturahmilah.!"
8. "Ya Rasulullah.. Aku ingin mempunyai rezeki yang luas..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Selalulah dalam keadaan wudhu (jangan lepas wudhu).!"
9. "Ya Rasulullah.. Aku tidak ingin dibakar di neraka Jahannam..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Laranglah pandangan dan lisanmu dari yang haram.!"
10. "Ya Rasulullah.. Aku ingin mengganti semua keburukanku dengan kebaikan..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Bertaubatlah kepada Allah SWT taubatan nasuhah kemudian mintalah kepada-Nya sang Maha Dermawan ampunan-Nya serta Maaf-Nya.!"
11. "Ya Rasulullah.. Aku ingin menjadi besar di mata manusia (masyarakat).?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Jangan pernah meminta dan mengharap apapun kepada manusia.!"
12. "Ya Rasulullah..Aku tidak ingin dibuka aib ku di hadapan masyarakat..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Jangan pernah membuka aib orang lain.!"
13. "Ya Rasulullah.. Aku tidak ingin kuburanku sempit..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Selalulah membaca surat al-Mulk.!"
14. "Ya Rasulullah.. Aku ingin kekayaan melimpah dan banyak uang..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Bacalah surat al-Waqi'ah setiap malam..!"
15. "Ya Rasulullah.. Aku ingin keamanan ketika hari kiamat tiba..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Banyaklah ingat Allah SWT pada waktu diantara maghrib dan Isya..!"
16. "Ya Rasulullah.. Aku tidak ingin sendiri dan terkucilkan di dalam kuburku nanti..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Perkuatlah wudhumu dan jangan pernah meremehkan shalat-shalatmu.!"
17. "Ya Rasulullah.. Aku tidak ingin di Kitab (raport di yaumul mahsyar) ku keburukan dan dosa. Akan tetapi kebaikan dan pahala..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Ikhlas lah dalam beramal kepada Allah SWT..!"
18. "Ya Rasulullah.. Aku ingin menjadi manusia yang paling Mulia di sisi Manusia dan Allah SWT..?"
Dijawab oleh Rasulullah saw :
"Jagalah kesucian dan bersihkanlah selalu pakaian-pakaianmu.!"
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
Thursday, 30 November 2017
Wednesday, 29 November 2017
SELAWAT ADALAH PENGHANTAR MAKRIFAT DAN IBADAH YANG PASTI DITERIMA
_*SHALAWAT ADALAH PENGHANTAR MA’RIFAT DAN IBADAH YANG PASTI DITERIMA*_
Seorang murid pernah bertanya kepada *Syaikh Ali Jum’ah*, Mufti Mesir:
_“Syaikh, dalam buku Anda tertulis bahwa membaca shalawat adalah satu-satunya ibadah yang pasti diterima oleh Allah. Apakah benar demikian? Mohon penjelasannya.”_
*Syaikh Ali Jum’ah* menjawab:
_“Ya benar, saya menulis demikian. Bershalawat Nabi adalah amalan yang pasti diterima oleh Allah. Jika kamu bersedekah, dan kamu ingin dipuji, maka sedekahmu sia-sia. Begitu pula jika kamu shalat karena ingin diperhatikan manusia, shalatmu tanpa pahala. Tapi jika kamu bershalawat, walaupun kamu riya, kamu tetap akan mendapatkan pahala, karena shalawat berhubungan dengan Nabi Allah yang agung, yaitu Nabi Muhammad Saw.”_
Shalawat, Satu-satunya Ibadah yang Pasti Diterima
Dalam kitab *al-Fawaid al-Mukhtarah, Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni* meriwayatkan bahwa *Abul Mawahib Imam asy-Syadzili* berkata:
رَأَيْتُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلاَةُ اللهِ عَشْرًا لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً وَاحِدَةً هَلْ ذَلِكَ لِمَنْ حَاضَرَ الْقَلْبَ؟ قَالَ لاَ، بَلْ هُوَ لِكُلِّ مُصَلٍّ عَلَيَّ وَلَوْ غَافِلاً
_“Aku pernah bermimpi bertemu Baginda *Nabi Muhammad SAW*. Aku bertanya,_
_“Ada hadits yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang berkenan membaca shalawat, apakah dengan syarat saat membaca harus dengan hati hadir dan memahami artinya?”_
*Nabi SAW.*menjawab,
_“Bukan, bahkan itu diberikan bagi siapa saja yang membaca shalawat meski tidak faham arti shalawat yang ia baca.”_
Allah Swt. memerintahkan para malaikatNya untuk senantiasa memohonkan doa kebaikan dan ampunan bagi orang tersebut (yang membaca shalawat). Terlebih jika ia membaca dengan hati yang hadir, pasti pahalanya sangat besar, hanya Allah yang mengetahuinya. Bahkan, ada sebuah keterangan apabila kita berdoa tidak dimulai dengan memuja Allah Swt., tanpa membaca shalawat, kita disebut sebagai orang yang terburu-buru.
عن فَصَالَةَ بن عُبَيدْ رضى الله عنهما قَالَ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً يَدْعُوْ فِىْ صَلاَتِهِ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَجَّلَ هَذَا. ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ اَوْ لِغَيْرِهِ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُوْ بَعْدُ بِمَا شَاءَ، رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح.
*Baginda Nabi SAW* mendengar ada seseorang yang sedang berdoa tapi tidak dibuka dengan memuja Allah SWT dan tanpa membaca shalawat, *Nabi SAW* bersabda,
_“Orang ini terburu-buru.”_
Kemudian *Nabi SAW* mengundang orang itu, lalu ia atau orang lainnya dinasehati,
_“Jika diantara kalian berdoa, maka harus diberi pujian kepada Allah Swt., membaca shalawat, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang dikehendaki.”_
*(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)*
Apalagi jika bertepatan dengan hari Jum’at, maka perbanyaklah membaca shalawat di dalamnya. Karena *Nabi SAW* bersabda dalam sebuah hadits:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ مِنْ اَفْضَلِ اَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَاَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيْهِ فَاِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ رواه ابو داود.
_“Hari yang paling mulia adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat di hari itu, karena shalawat kalian dihaturkan kepadaku.”_
Ulama sepakat bahwa shalawat pasti diterima, karena dalam rangka memuliakan *Rasulullah SAW* Ada penyair yang berkata:
أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ # فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ
أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا # اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
_“Senantiasalah membaca shalawat, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima atau ditolak, kecuali shalawat pasti diterima.”_
_*Shalawat Penghantar Ma’rifat*_
واعلموا أن العلماء إتفقوا على وجوب الصلة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم , ثم اختلفوا في تعيين الواجب فعند مالك تجب الصلوة والسلام في العمر مرة وعند الشافعي تجب في التشه
د الأخير من كل
فرض, وعند غيرهما تجب في كل مجلس مرة وقيل تجب عند ذكره وقيل بجب الإكثار منها من غير تقييد بعدد, وبالجملة فالصلاة على النبي أمرها عظيم وفضلها جسيم. وهي أفضل الطاعات وأجل القربات حتى قال بعض ال عارفين إنها توصل إلى الله تعالى من غير شيخ لأن الشيخ والسند فيها صاحبها ولاأنها تعرض عليه ويصلي على المصلي بخلاف غيرها من الأذكار فلا بد فبها من الشيخ الارف و لا دخلها الشيطان ولم ينتفع صاحبها بها.
_“Ketahuilah bahwa sesungguhnya para ulama telah sepakat atas diwajibkannya membaca shalawat dan salam untuk *Baginda Nabi Muhammad SAW*. Kemudian mereka berselisih pendapat mengenai kapan kewajiban ini harus dilakukan. Menurut *Imam Malik*, cukup satu kali dalam seumur hidup. Menurut *Imam Syafi’i*, wajib dibaca pada waktu tasyahud akhir dalam setiap shalat fardhu. Menurut ulama lainnya, wajib dibaca satu kali dalam setiap majelis. Ada juga ulama yang berpendapat wajib membaca shalawat setiap kali mendengar nama *Nabi SAW* disebut. Dan ada juga yang mengatakan untuk memperbanyak shalawat tanpa dibatasi bilangan tertentu. Secara umum, membaca shalawat kepada Nabi Saw. merupakan hal yang sangat agung dan keutamaannya sangat banyak.”_
_“Membaca shalawat merupakan bentuk ibadah yang paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai-sampai sebagian kaum ‘arifin mengatakan:_
_“Sesungguhnya shalawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat billah meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya langsung melalui *Nabi SAW*.”_
_Ingat, setiap shalawat yang dibaca seseorang selalu diperlihatkan kepada *Nabi SAW*. dan beliau *Nabi SAW* membalasnya dengan doa serupa. Hal ini berbeda dengan dzikir-dzikir (selain shalawat) yang harus melalui guru spiritual (mursyid), yang sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian maka akan dimasuki setan dan pengamalnya tidak akan mendapat manfaat apapun.”_
*(Hasiyah ash-Shawi ‘ala al-Jalalain juz 3 hlm. 287).*
*Abdurrahman bin Samrah* meriwayatkan sebuah hadits yang dituturkan oleh *Sa’id bin al-Musayyab*, bahwa *Nabi SAW* bersabda,
_“Kulihat seorang dari umatku berjalan di atas shirath, kadang merangkak-rangkak dan kadang bergelantung. Kemudian datanglah shalawat (yang diucapkannya dahulu ketika hidup di dunia) lalu membangunkannya hingga dapat berdiri dan berjalan dengan kakinya, lalu ia diselamatkan oleh shalawatnya.”_
*(HR. Abu Musa al-Madini dalam at-Targhib wa at-Tarhib, hadits hasan jiddan)*.
_*Wasiat-Nasehat Para Ulama tentang Shalawat*_
*Imam Abul Hasan asy-Syadzilli* pernah berkata,
_“Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bershalawat kepada *Rasulullah SAW*.”_
*Imam Ibnu Hajar al-Asqalani* menyatakan,
_“Tidak tertolak shalawat atas *Nabi SAW*.”_
*Al-Hafidz asy-Syaraji* berkata,
_“Semua dzikir tidak diterima kecuali dengan khusyuk dan hadir hatinya kecuali shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyuk dan hadirnya hati. Karena itu *Abul Hasan al-Bakri* berpesan: “Seharusnya tiap hari seseorang jangan kurang membaca shalawat dari 500 kali.”_
*Syaikh Abdul Qadir al-Jailani* pernah berwasiat,
_“Dengan membaca shalawat, seorang hamba dapat meraih keridhaan Allah Swt., memperoleh kebahagiaan dan restu Allah Swt., berkah-berkah yang dapat dipetik, doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya.”_
Adapun *Syaikh Ibn Athaillah as-Sakandari* berkata,
_“Siapa yang (merasa) tidak memiliki amalan shalat dan puasa yang banyak untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia perbanyak membaca shalawat serta salam kepada *Nabi Muhammad SAW*.”_
*Al-Quthb al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad* menyebutkan bahwasanya para ulama berkata,
_“Satu shalawat dari Allah cukup untuk seorang hamba, dunia dan akhirat.”_
*As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki* pernah berpesan,
_“Jangan tinggalkan membaca shalawat kepada *Rasulullah SAW*. Karena bacaan shalawat itu merupakan kunci segala kebaikan dan pintu segala keutamaan untuk agama, dunia dan akhirat.”_
*Al-Habib Umar bin Hafidz* mengatakan,
_“Sesungguhnya apabila engkau melak
ukan ketaatan kepada Allah seumur hidupmu, bahkan Allah berikan di atas umurmu adalah umurnya seluruh manusia untuk digunakan dalam ketaatan kepadaNya, maka sesungguhnya lebih hebat satu shalawat dari Allah Swt.”_
Seorang murid pernah bertanya kepada *Syaikh Ali Jum’ah*, Mufti Mesir:
_“Syaikh, dalam buku Anda tertulis bahwa membaca shalawat adalah satu-satunya ibadah yang pasti diterima oleh Allah. Apakah benar demikian? Mohon penjelasannya.”_
*Syaikh Ali Jum’ah* menjawab:
_“Ya benar, saya menulis demikian. Bershalawat Nabi adalah amalan yang pasti diterima oleh Allah. Jika kamu bersedekah, dan kamu ingin dipuji, maka sedekahmu sia-sia. Begitu pula jika kamu shalat karena ingin diperhatikan manusia, shalatmu tanpa pahala. Tapi jika kamu bershalawat, walaupun kamu riya, kamu tetap akan mendapatkan pahala, karena shalawat berhubungan dengan Nabi Allah yang agung, yaitu Nabi Muhammad Saw.”_
Shalawat, Satu-satunya Ibadah yang Pasti Diterima
Dalam kitab *al-Fawaid al-Mukhtarah, Syaikh Abdul Wahab asy-Sya’roni* meriwayatkan bahwa *Abul Mawahib Imam asy-Syadzili* berkata:
رَأَيْتُ سَيِّدَ الْعَالَمِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ صَلاَةُ اللهِ عَشْرًا لِمَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مَرَّةً وَاحِدَةً هَلْ ذَلِكَ لِمَنْ حَاضَرَ الْقَلْبَ؟ قَالَ لاَ، بَلْ هُوَ لِكُلِّ مُصَلٍّ عَلَيَّ وَلَوْ غَافِلاً
_“Aku pernah bermimpi bertemu Baginda *Nabi Muhammad SAW*. Aku bertanya,_
_“Ada hadits yang menjelaskan sepuluh rahmat Allah diberikan bagi orang yang berkenan membaca shalawat, apakah dengan syarat saat membaca harus dengan hati hadir dan memahami artinya?”_
*Nabi SAW.*menjawab,
_“Bukan, bahkan itu diberikan bagi siapa saja yang membaca shalawat meski tidak faham arti shalawat yang ia baca.”_
Allah Swt. memerintahkan para malaikatNya untuk senantiasa memohonkan doa kebaikan dan ampunan bagi orang tersebut (yang membaca shalawat). Terlebih jika ia membaca dengan hati yang hadir, pasti pahalanya sangat besar, hanya Allah yang mengetahuinya. Bahkan, ada sebuah keterangan apabila kita berdoa tidak dimulai dengan memuja Allah Swt., tanpa membaca shalawat, kita disebut sebagai orang yang terburu-buru.
عن فَصَالَةَ بن عُبَيدْ رضى الله عنهما قَالَ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَجُلاً يَدْعُوْ فِىْ صَلاَتِهِ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَجَّلَ هَذَا. ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ اَوْ لِغَيْرِهِ اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُوْ بَعْدُ بِمَا شَاءَ، رواه ابو داود والترمذى وقال حديث صحيح.
*Baginda Nabi SAW* mendengar ada seseorang yang sedang berdoa tapi tidak dibuka dengan memuja Allah SWT dan tanpa membaca shalawat, *Nabi SAW* bersabda,
_“Orang ini terburu-buru.”_
Kemudian *Nabi SAW* mengundang orang itu, lalu ia atau orang lainnya dinasehati,
_“Jika diantara kalian berdoa, maka harus diberi pujian kepada Allah Swt., membaca shalawat, lalu berdoalah sesuai dengan apa yang dikehendaki.”_
*(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)*
Apalagi jika bertepatan dengan hari Jum’at, maka perbanyaklah membaca shalawat di dalamnya. Karena *Nabi SAW* bersabda dalam sebuah hadits:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ مِنْ اَفْضَلِ اَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَاَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيْهِ فَاِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ رواه ابو داود.
_“Hari yang paling mulia adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat di hari itu, karena shalawat kalian dihaturkan kepadaku.”_
Ulama sepakat bahwa shalawat pasti diterima, karena dalam rangka memuliakan *Rasulullah SAW* Ada penyair yang berkata:
أَدِمِ الصَّلاَةَ عَلَى مُحَمَّدٍ # فَقَبُوْلُهَا حَتْمًا بِغَيْرِ تَرَدُّدٍ
أَعْمَالُنَا بَيْنَ الْقَبُوْلِ وَرَدِّهَا # اِلاَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
_“Senantiasalah membaca shalawat, sebab shalawat pasti diterima. Adapun amal yang lain mungkin saja diterima atau ditolak, kecuali shalawat pasti diterima.”_
_*Shalawat Penghantar Ma’rifat*_
واعلموا أن العلماء إتفقوا على وجوب الصلة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم , ثم اختلفوا في تعيين الواجب فعند مالك تجب الصلوة والسلام في العمر مرة وعند الشافعي تجب في التشه
د الأخير من كل
فرض, وعند غيرهما تجب في كل مجلس مرة وقيل تجب عند ذكره وقيل بجب الإكثار منها من غير تقييد بعدد, وبالجملة فالصلاة على النبي أمرها عظيم وفضلها جسيم. وهي أفضل الطاعات وأجل القربات حتى قال بعض ال عارفين إنها توصل إلى الله تعالى من غير شيخ لأن الشيخ والسند فيها صاحبها ولاأنها تعرض عليه ويصلي على المصلي بخلاف غيرها من الأذكار فلا بد فبها من الشيخ الارف و لا دخلها الشيطان ولم ينتفع صاحبها بها.
_“Ketahuilah bahwa sesungguhnya para ulama telah sepakat atas diwajibkannya membaca shalawat dan salam untuk *Baginda Nabi Muhammad SAW*. Kemudian mereka berselisih pendapat mengenai kapan kewajiban ini harus dilakukan. Menurut *Imam Malik*, cukup satu kali dalam seumur hidup. Menurut *Imam Syafi’i*, wajib dibaca pada waktu tasyahud akhir dalam setiap shalat fardhu. Menurut ulama lainnya, wajib dibaca satu kali dalam setiap majelis. Ada juga ulama yang berpendapat wajib membaca shalawat setiap kali mendengar nama *Nabi SAW* disebut. Dan ada juga yang mengatakan untuk memperbanyak shalawat tanpa dibatasi bilangan tertentu. Secara umum, membaca shalawat kepada Nabi Saw. merupakan hal yang sangat agung dan keutamaannya sangat banyak.”_
_“Membaca shalawat merupakan bentuk ibadah yang paling utama dan paling besar pahalanya. Sampai-sampai sebagian kaum ‘arifin mengatakan:_
_“Sesungguhnya shalawat itu bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat billah meskipun tanpa guru spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya langsung melalui *Nabi SAW*.”_
_Ingat, setiap shalawat yang dibaca seseorang selalu diperlihatkan kepada *Nabi SAW*. dan beliau *Nabi SAW* membalasnya dengan doa serupa. Hal ini berbeda dengan dzikir-dzikir (selain shalawat) yang harus melalui guru spiritual (mursyid), yang sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak demikian maka akan dimasuki setan dan pengamalnya tidak akan mendapat manfaat apapun.”_
*(Hasiyah ash-Shawi ‘ala al-Jalalain juz 3 hlm. 287).*
*Abdurrahman bin Samrah* meriwayatkan sebuah hadits yang dituturkan oleh *Sa’id bin al-Musayyab*, bahwa *Nabi SAW* bersabda,
_“Kulihat seorang dari umatku berjalan di atas shirath, kadang merangkak-rangkak dan kadang bergelantung. Kemudian datanglah shalawat (yang diucapkannya dahulu ketika hidup di dunia) lalu membangunkannya hingga dapat berdiri dan berjalan dengan kakinya, lalu ia diselamatkan oleh shalawatnya.”_
*(HR. Abu Musa al-Madini dalam at-Targhib wa at-Tarhib, hadits hasan jiddan)*.
_*Wasiat-Nasehat Para Ulama tentang Shalawat*_
*Imam Abul Hasan asy-Syadzilli* pernah berkata,
_“Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik daripada bershalawat kepada *Rasulullah SAW*.”_
*Imam Ibnu Hajar al-Asqalani* menyatakan,
_“Tidak tertolak shalawat atas *Nabi SAW*.”_
*Al-Hafidz asy-Syaraji* berkata,
_“Semua dzikir tidak diterima kecuali dengan khusyuk dan hadir hatinya kecuali shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyuk dan hadirnya hati. Karena itu *Abul Hasan al-Bakri* berpesan: “Seharusnya tiap hari seseorang jangan kurang membaca shalawat dari 500 kali.”_
*Syaikh Abdul Qadir al-Jailani* pernah berwasiat,
_“Dengan membaca shalawat, seorang hamba dapat meraih keridhaan Allah Swt., memperoleh kebahagiaan dan restu Allah Swt., berkah-berkah yang dapat dipetik, doa-doa yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya.”_
Adapun *Syaikh Ibn Athaillah as-Sakandari* berkata,
_“Siapa yang (merasa) tidak memiliki amalan shalat dan puasa yang banyak untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia perbanyak membaca shalawat serta salam kepada *Nabi Muhammad SAW*.”_
*Al-Quthb al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad* menyebutkan bahwasanya para ulama berkata,
_“Satu shalawat dari Allah cukup untuk seorang hamba, dunia dan akhirat.”_
*As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki* pernah berpesan,
_“Jangan tinggalkan membaca shalawat kepada *Rasulullah SAW*. Karena bacaan shalawat itu merupakan kunci segala kebaikan dan pintu segala keutamaan untuk agama, dunia dan akhirat.”_
*Al-Habib Umar bin Hafidz* mengatakan,
_“Sesungguhnya apabila engkau melak
ukan ketaatan kepada Allah seumur hidupmu, bahkan Allah berikan di atas umurmu adalah umurnya seluruh manusia untuk digunakan dalam ketaatan kepadaNya, maka sesungguhnya lebih hebat satu shalawat dari Allah Swt.”_
PERINGKAT PUASA
PERINGKAT PUASA
Q & A: Apakah caranya untuk kita mendapat Ramadan yang paling baik dan berkualiti?
Jawapannya: Ada pada ayat pensyariatan ibadah puasa yang Allah abadikan dalam al-Quran. Peringkat demi peringkat yang telah disusun cantik oleh Allah supaya kita mendapat kesudahan terbaik.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."
Cuba kita perhatikan peringkat-peringkat ini:
1. Peringkat pertama - Allah menyatakan, 'wahai orang-orang yang beriman'.
Arahan berpuasa dikhususkan hanya bagi orang yang beriman. Dalam erti kata yang lain, orang yang asli imannya sahaja yang boleh berpuasa dengan baik dan dapat naik ke peringkat seterusnya.
Timbul persoalan, bukankah kalau kita belajar ilmu feqah, syarat wajib puasa antaranya Islam. Mengapa ayat tadi tidak menyebut, wahai orang-orang Islam sebaliknya menyebut, wahai orang-orang yang beriman?
Jawapannya, kalau semata-mata Islam tidak semestinya boleh berpuasa dengan baik. Sebab itulah kita melihat ada orang Islam yang berpuasa tetapi tidak solat atau tidak menutup aurat atau menipu atau masih melakukan maksiat-maksiat yang lain. Ini kerana dia hanya berpuasa kerana dia seorang Islam tetapi tidak disertai dengan iman.
2. Peringkat kedua - Allah menyatakan 'diwajibkan kamu berpuasa'.
Berpuasa dalam erti kata yang sebenarnya bukan sahaja tidak makan, tidak minum dan tidak bersama pasangan pada siang hari malah, seluruh anggota dan jiwanya berpuasa. Waktu Ramadannya diisi dengan pelbagai amalan yang paling baik. Bagaimana kita ingin mengetahui amalan yang terbaik pada bulan Ramadan ini? Jawapannya ada pada peringkat ketiga.
3. Peringkat ketiga - Allah menyatakan 'sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kamu'.
Timbul persoalan, mengapa perlu Allah menyuruh kita memikirkan puasa orang-orang terdahulu sebelum daripada kita? Kalau Allah hanya menyebut, 'Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa agar kamu bertaqwa tanpa menyebut 'sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang yang terdahulu'.
Itu sudah memadai untuk kita memahami arahan berpuasa dan untuk mendapat takwa. Jawapannya disebut oleh Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya iaitu kerana pada mereka ada contoh yang baik untuk diikuti.
Kalau pada zaman nabi, Rasulullah dan para sahabat melihat bagaimana nabi-nabi dan umat terdahulu berpuasa untuk mencari teladan dan sempadan. Begitu juga kita pada hari ini melihat bagaimana orang terdahulu berpuasa dan contoh yang paling baik ialah puasa Rasulullah dan para sahabat.
Siang mereka bukan setakat tidak makan dan tidak minum malah penuh proaktif dengan kerja, dakwah dan jihad. Waktu malam mereka pula dihidupkan dengan ibadah menyucikan hati sehingga tidur mereka yang sedikit itu pun dipenuhi pahala. Hasilnya terlihat diperingkat yang keempat.
4. Peringkat keempat - Allah menyatakan 'agar kamu bertakwa'.
Selepas lulus ketiga-tiga peringkat itu. Barulah Allah mengurniakan kepada kita sijil takwa.
Takwa bermakna pemeliharaan dan penjagaan. Orang yang bertakwa ialah orang yang dijaga Allah. Hidup matinya sentiasa dalam pemeliharaan Allah. Maksiat tidak akan mampu menembusi dirinya kerana takwa adalah baju kalis maksiat yang istimewa daripada Allah.
Puncak anugerah bagi orang yang bertakwa ialah reda dan syurga Allah SWT. Allah menegaskan dalam surah Ali Imran ayat 133:
"Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan daripada Tuhan kamu dan (mendapat) syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan hanya bagi orang-orang yang bertakwa."
Selamat mengejar takwa di bulan Ramadan al-Mubarak ini.
Sumber: Artikel analisis Kosmo!, Peringkat Kejayaan dalam 'Universiti' Ramadan, oleh Imam Muda Mohd Fakhrurrazi Hussin.
@KemusykilanAgama
Q & A: Apakah caranya untuk kita mendapat Ramadan yang paling baik dan berkualiti?
Jawapannya: Ada pada ayat pensyariatan ibadah puasa yang Allah abadikan dalam al-Quran. Peringkat demi peringkat yang telah disusun cantik oleh Allah supaya kita mendapat kesudahan terbaik.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."
Cuba kita perhatikan peringkat-peringkat ini:
1. Peringkat pertama - Allah menyatakan, 'wahai orang-orang yang beriman'.
Arahan berpuasa dikhususkan hanya bagi orang yang beriman. Dalam erti kata yang lain, orang yang asli imannya sahaja yang boleh berpuasa dengan baik dan dapat naik ke peringkat seterusnya.
Timbul persoalan, bukankah kalau kita belajar ilmu feqah, syarat wajib puasa antaranya Islam. Mengapa ayat tadi tidak menyebut, wahai orang-orang Islam sebaliknya menyebut, wahai orang-orang yang beriman?
Jawapannya, kalau semata-mata Islam tidak semestinya boleh berpuasa dengan baik. Sebab itulah kita melihat ada orang Islam yang berpuasa tetapi tidak solat atau tidak menutup aurat atau menipu atau masih melakukan maksiat-maksiat yang lain. Ini kerana dia hanya berpuasa kerana dia seorang Islam tetapi tidak disertai dengan iman.
2. Peringkat kedua - Allah menyatakan 'diwajibkan kamu berpuasa'.
Berpuasa dalam erti kata yang sebenarnya bukan sahaja tidak makan, tidak minum dan tidak bersama pasangan pada siang hari malah, seluruh anggota dan jiwanya berpuasa. Waktu Ramadannya diisi dengan pelbagai amalan yang paling baik. Bagaimana kita ingin mengetahui amalan yang terbaik pada bulan Ramadan ini? Jawapannya ada pada peringkat ketiga.
3. Peringkat ketiga - Allah menyatakan 'sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kamu'.
Timbul persoalan, mengapa perlu Allah menyuruh kita memikirkan puasa orang-orang terdahulu sebelum daripada kita? Kalau Allah hanya menyebut, 'Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa agar kamu bertaqwa tanpa menyebut 'sebagaimana diwajibkan ke atas orang-orang yang terdahulu'.
Itu sudah memadai untuk kita memahami arahan berpuasa dan untuk mendapat takwa. Jawapannya disebut oleh Imam Ibnu Kathir dalam tafsirnya iaitu kerana pada mereka ada contoh yang baik untuk diikuti.
Kalau pada zaman nabi, Rasulullah dan para sahabat melihat bagaimana nabi-nabi dan umat terdahulu berpuasa untuk mencari teladan dan sempadan. Begitu juga kita pada hari ini melihat bagaimana orang terdahulu berpuasa dan contoh yang paling baik ialah puasa Rasulullah dan para sahabat.
Siang mereka bukan setakat tidak makan dan tidak minum malah penuh proaktif dengan kerja, dakwah dan jihad. Waktu malam mereka pula dihidupkan dengan ibadah menyucikan hati sehingga tidur mereka yang sedikit itu pun dipenuhi pahala. Hasilnya terlihat diperingkat yang keempat.
4. Peringkat keempat - Allah menyatakan 'agar kamu bertakwa'.
Selepas lulus ketiga-tiga peringkat itu. Barulah Allah mengurniakan kepada kita sijil takwa.
Takwa bermakna pemeliharaan dan penjagaan. Orang yang bertakwa ialah orang yang dijaga Allah. Hidup matinya sentiasa dalam pemeliharaan Allah. Maksiat tidak akan mampu menembusi dirinya kerana takwa adalah baju kalis maksiat yang istimewa daripada Allah.
Puncak anugerah bagi orang yang bertakwa ialah reda dan syurga Allah SWT. Allah menegaskan dalam surah Ali Imran ayat 133:
"Dan bersegeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan daripada Tuhan kamu dan (mendapat) syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan hanya bagi orang-orang yang bertakwa."
Selamat mengejar takwa di bulan Ramadan al-Mubarak ini.
Sumber: Artikel analisis Kosmo!, Peringkat Kejayaan dalam 'Universiti' Ramadan, oleh Imam Muda Mohd Fakhrurrazi Hussin.
@KemusykilanAgama
KELEBIHAN 10 HARI PERTAMA BULAN ZULHIJJAH
KELEBIHAN 10 HARI PERTAMA ZULHIJJAH
IMAM al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu ‘Abbas bahawa Nabi SAW bersabda: “Tiada suatu hari pun, amalan kebaikan padanya mempunyai kelebihan berganda dan amat dikasihi oleh Allah SWT melainkan pada hari-hari ini – iaitu 10 hari Zulhijah.” Para sahabat Baginda bertanya: “Apakah juga (pengecualian itu) termasuk jihad pada jalan Allah?” Ujar Baginda: “Tidak juga (termasuk) berjihad pada jalan Allah kecuali bagi seorang yang keluar dengan jiwa raga dan hartanya dan tidak membawa pulang apa-apa pun.”
JENIS AMALAN YANG DIANJURKAN
Pertama: Menunaikan ibadah haji dan umrah yang merupakan sebaik-baik amalan. Sabda Nabi SAW: “Satu umrah ke umrah yang lain menghapuskan (dosa) yang dilakukan di antara keduanya dan haji yang baik (diterima) tiada baginya balasan melainkan syurga.”
Kedua: Berpuasa pada hari-hari tersebut atau sekadar kemampuannya – terutamanya pada hari Arafah.
Memetik sebuah hadis qudsi: “Puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang membalasinya, dia meninggalkan keinginan nafsunya, makanan dan minumannya semata-mata kerana-Ku.” Abu Sa’id al Khudri berkata Rasulullah SAW bersabda: “Tiada seorang pun yang berpuasa pada satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkan dengan puasanya itu mukanya dari api neraka sejauh 70 tahun.”
Imam Muslim meriwayatkan daripada Abi Qatadah bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Arafah, saya mengharap Allah akan menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang mendatang.”
Ketiga: Takbir (Allahu Akbar) dan berzikir padanya, firman Allah Taala yang bermaksud: “(Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang termaklum).” Hari-hari tersebut dijelaskan sebagai 10 hari di bulan Zulhijah. Oleh kerana itulah para ulama menyarankan supaya diperbanyakkan berzikir pada hari-hari tersebut sebagaimana mafhum hadis Ibnu ‘Umar yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad di antaranya: “Oleh kerana itu perbanyakkanlah padanya tahlil (Lailahaillallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdulillah)”.
Imam Al Bukhari meriwayatkan bahawa Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah kedua-duanya pada hari-hari tersebut selalu keluar ke pasar bertakbir dan diikuti oleh orang ramai. Imam Ishaq meriwayatkan bahawa para Fuqaha’ (ahli fikah) dalam kalangan Tabi’in (generasi selepas sahabat Nabi) sentiasa membaca pada hari-hari itu “[Allahu Akbar, Allahu Akbar, Lailahaillallah, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahi Hamdu]”. Adalah amat digalakkan supaya suara ditinggikan ketika bertakbir di pasar, rumah, jalan, masjid dan selainnya berdasarkan firman Allah Taala yang bermaksud: “(Dan supaya kamu membesarkan (bertakbir) Allah di atas nikmat-Nya menghidayat kamu)”. Dibolehkan juga pada hari-hari tersebut berzikir dengan apa-apa zikir yang lain dan segala doa yang baik.
Keempat: Bertaubat dan meninggalkan segala maksiat dan dosa, semoga dengan amalan baik dapat mencapai keampunan dan rahmat Allah. Ini kerana maksiat adalah punca kepada jauh dan terhindarnya seorang hamba daripada rahmat Allah manakala ketaatan pula adalah punca dekat dan kasihnya Allah. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Baginda SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mencemburui (tidak suka) apabila seseorang hamba-Nya melakukan perkara yang ditegah-Nya.”
Kelima: Memperbanyakkan amalan soleh (baik) terutama amalan-amalan sunat tambahan seperti solat sunat, bersedekah, berjihad, membaca al-Quran, menyeru kepada kebaikan, mencegah kemungkaran dan seumpamanya kerana kesemuanya akan digandakan pada hari-hari tersebut. Amalan yang dikerjakan ketika itu walaupun kecil tetapi lebih disukai oleh Allah jika dibandingkan pada hari-hari lain, begitu juga amalan yang besar seperti berjihad di jalan Allah yang dikategorikan antara amalan yang terbaik, tidaklah mendapat kehebatan pahala pada hari-hari itu melainkan apabila kuda (kenderaan) yang ditungganginya terbunuh (binasa) dan darahnya keluar (dia cedera atau mati syahid).
Keenam: Disyariatkan bertakbir pada beberapa hari yang mulia itu waktu siang atau malam terutama selepas menunaikan fardu solat lima waktu yang dikerjakan secara berjemaah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, takbir bermula dari waktu subuh hari Arafah (9 Zulhijah) dan bagi yang menunaikannya takbir bermula pada waktu Zuhur Hari Raya Haji (10 Zulhijah), kesemuanya berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijah.
Ketujuh: Disyariatkan amalan korban (menyembelih haiwan ternakan) pada Hari Raya Haji dan hari-hari Tasyriq (11, 12 dan 13 Zulhijah). Ini sunnah (amalan) Nabi Ibrahim AS setelah Allah Taala mengujinya dengan perintah menyembelih anaknya Ismail AS tetapi ditebus ujian itu dengan digantikan seekor haiwan untuk disembelih.
Kelapan: Imam Muslim meriwayatkan daripada Ummu Salamah bahawa Nabi SAW bersabda: “Apabila kamu telah melihat anak bulan Zulhijah dan ada dalam kalangan kamu yang ingin berkorban (sembelih haiwan ternakan), hendaklah dia menahan dirinya daripada (memotong) rambut dan kukunya.” Dan di dalam riwayat lain: “Maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sehinggalah dia berkorban.”
Perintah (sunat) ini berkemungkinan ada persamaan dengan hukum bagi mereka yang membawa haiwan ternakan (ketika mengerjakan haji) dari kampung mereka yang telah dijelaskan oleh Allah Taala, maksudnya: “(Dan janganlah kamu mencukur rambut kamu sehinggalah haiwan ternakan (yang dibawa untuk dihadiahkan dagingnya kepada penduduk Mekah) itu sampai ke tempatnya).”
Larangan (memotong rambut dan kuku) ini pada zahirnya adalah khusus kepada pemilik haiwan korban tersebut sahaja dan tidak termasuk isteri dan anak-anaknya melainkan mereka juga mempunyai haiwan seumpamanya, dan tidak mengapa jika yang berkenaan membasuh dan menggosok kepalanya kemudian terjatuh beberapa helai rambutnya.
Kesembilan: Setiap muslim hendaklah berusaha untuk menunaikan solat hari raya secara berjemaah, menunggu mendengar khutbah yang dibaca oleh imam selepas solat tersebut supaya mendapat pengajaran daripadanya. Sepatutnyalah dia mengetahui hikmat di sebalik perayaan ini; ia merupakan hari menyatakan kesyukuran dengan melakukan kebaikan, janganlah pula dilakukan perkara yang mendatangkan kemurkaan Allah dengan mengerjakan maksiat, kesombongan, pertengkaran, bermasam muka dan sebagainya yang boleh menjadi sebab kepada terhapusnya amalan-amalan kebaikan yang telah dikerjakannya sebelum itu.
Ke-10: Penuhilah hari-hari berkenaan dengan ketaatan kepada Allah, berzikir, bersyukur, menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya semoga mendapat rahmat dan keampunan-Nya.
PENULIS berkhidmat di Bahagian Penyelidikan, Jabatan Agama Terengganu.
IMAM al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu ‘Abbas bahawa Nabi SAW bersabda: “Tiada suatu hari pun, amalan kebaikan padanya mempunyai kelebihan berganda dan amat dikasihi oleh Allah SWT melainkan pada hari-hari ini – iaitu 10 hari Zulhijah.” Para sahabat Baginda bertanya: “Apakah juga (pengecualian itu) termasuk jihad pada jalan Allah?” Ujar Baginda: “Tidak juga (termasuk) berjihad pada jalan Allah kecuali bagi seorang yang keluar dengan jiwa raga dan hartanya dan tidak membawa pulang apa-apa pun.”
JENIS AMALAN YANG DIANJURKAN
Pertama: Menunaikan ibadah haji dan umrah yang merupakan sebaik-baik amalan. Sabda Nabi SAW: “Satu umrah ke umrah yang lain menghapuskan (dosa) yang dilakukan di antara keduanya dan haji yang baik (diterima) tiada baginya balasan melainkan syurga.”
Kedua: Berpuasa pada hari-hari tersebut atau sekadar kemampuannya – terutamanya pada hari Arafah.
Memetik sebuah hadis qudsi: “Puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang membalasinya, dia meninggalkan keinginan nafsunya, makanan dan minumannya semata-mata kerana-Ku.” Abu Sa’id al Khudri berkata Rasulullah SAW bersabda: “Tiada seorang pun yang berpuasa pada satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkan dengan puasanya itu mukanya dari api neraka sejauh 70 tahun.”
Imam Muslim meriwayatkan daripada Abi Qatadah bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Arafah, saya mengharap Allah akan menghapuskan (dosa) setahun yang lalu dan setahun yang mendatang.”
Ketiga: Takbir (Allahu Akbar) dan berzikir padanya, firman Allah Taala yang bermaksud: “(Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang termaklum).” Hari-hari tersebut dijelaskan sebagai 10 hari di bulan Zulhijah. Oleh kerana itulah para ulama menyarankan supaya diperbanyakkan berzikir pada hari-hari tersebut sebagaimana mafhum hadis Ibnu ‘Umar yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad di antaranya: “Oleh kerana itu perbanyakkanlah padanya tahlil (Lailahaillallah), takbir (Allahu Akbar) dan tahmid (Alhamdulillah)”.
Imam Al Bukhari meriwayatkan bahawa Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah kedua-duanya pada hari-hari tersebut selalu keluar ke pasar bertakbir dan diikuti oleh orang ramai. Imam Ishaq meriwayatkan bahawa para Fuqaha’ (ahli fikah) dalam kalangan Tabi’in (generasi selepas sahabat Nabi) sentiasa membaca pada hari-hari itu “[Allahu Akbar, Allahu Akbar, Lailahaillallah, wa Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahi Hamdu]”. Adalah amat digalakkan supaya suara ditinggikan ketika bertakbir di pasar, rumah, jalan, masjid dan selainnya berdasarkan firman Allah Taala yang bermaksud: “(Dan supaya kamu membesarkan (bertakbir) Allah di atas nikmat-Nya menghidayat kamu)”. Dibolehkan juga pada hari-hari tersebut berzikir dengan apa-apa zikir yang lain dan segala doa yang baik.
Keempat: Bertaubat dan meninggalkan segala maksiat dan dosa, semoga dengan amalan baik dapat mencapai keampunan dan rahmat Allah. Ini kerana maksiat adalah punca kepada jauh dan terhindarnya seorang hamba daripada rahmat Allah manakala ketaatan pula adalah punca dekat dan kasihnya Allah. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Baginda SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mencemburui (tidak suka) apabila seseorang hamba-Nya melakukan perkara yang ditegah-Nya.”
Kelima: Memperbanyakkan amalan soleh (baik) terutama amalan-amalan sunat tambahan seperti solat sunat, bersedekah, berjihad, membaca al-Quran, menyeru kepada kebaikan, mencegah kemungkaran dan seumpamanya kerana kesemuanya akan digandakan pada hari-hari tersebut. Amalan yang dikerjakan ketika itu walaupun kecil tetapi lebih disukai oleh Allah jika dibandingkan pada hari-hari lain, begitu juga amalan yang besar seperti berjihad di jalan Allah yang dikategorikan antara amalan yang terbaik, tidaklah mendapat kehebatan pahala pada hari-hari itu melainkan apabila kuda (kenderaan) yang ditungganginya terbunuh (binasa) dan darahnya keluar (dia cedera atau mati syahid).
Keenam: Disyariatkan bertakbir pada beberapa hari yang mulia itu waktu siang atau malam terutama selepas menunaikan fardu solat lima waktu yang dikerjakan secara berjemaah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, takbir bermula dari waktu subuh hari Arafah (9 Zulhijah) dan bagi yang menunaikannya takbir bermula pada waktu Zuhur Hari Raya Haji (10 Zulhijah), kesemuanya berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijah.
Ketujuh: Disyariatkan amalan korban (menyembelih haiwan ternakan) pada Hari Raya Haji dan hari-hari Tasyriq (11, 12 dan 13 Zulhijah). Ini sunnah (amalan) Nabi Ibrahim AS setelah Allah Taala mengujinya dengan perintah menyembelih anaknya Ismail AS tetapi ditebus ujian itu dengan digantikan seekor haiwan untuk disembelih.
Kelapan: Imam Muslim meriwayatkan daripada Ummu Salamah bahawa Nabi SAW bersabda: “Apabila kamu telah melihat anak bulan Zulhijah dan ada dalam kalangan kamu yang ingin berkorban (sembelih haiwan ternakan), hendaklah dia menahan dirinya daripada (memotong) rambut dan kukunya.” Dan di dalam riwayat lain: “Maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sehinggalah dia berkorban.”
Perintah (sunat) ini berkemungkinan ada persamaan dengan hukum bagi mereka yang membawa haiwan ternakan (ketika mengerjakan haji) dari kampung mereka yang telah dijelaskan oleh Allah Taala, maksudnya: “(Dan janganlah kamu mencukur rambut kamu sehinggalah haiwan ternakan (yang dibawa untuk dihadiahkan dagingnya kepada penduduk Mekah) itu sampai ke tempatnya).”
Larangan (memotong rambut dan kuku) ini pada zahirnya adalah khusus kepada pemilik haiwan korban tersebut sahaja dan tidak termasuk isteri dan anak-anaknya melainkan mereka juga mempunyai haiwan seumpamanya, dan tidak mengapa jika yang berkenaan membasuh dan menggosok kepalanya kemudian terjatuh beberapa helai rambutnya.
Kesembilan: Setiap muslim hendaklah berusaha untuk menunaikan solat hari raya secara berjemaah, menunggu mendengar khutbah yang dibaca oleh imam selepas solat tersebut supaya mendapat pengajaran daripadanya. Sepatutnyalah dia mengetahui hikmat di sebalik perayaan ini; ia merupakan hari menyatakan kesyukuran dengan melakukan kebaikan, janganlah pula dilakukan perkara yang mendatangkan kemurkaan Allah dengan mengerjakan maksiat, kesombongan, pertengkaran, bermasam muka dan sebagainya yang boleh menjadi sebab kepada terhapusnya amalan-amalan kebaikan yang telah dikerjakannya sebelum itu.
Ke-10: Penuhilah hari-hari berkenaan dengan ketaatan kepada Allah, berzikir, bersyukur, menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya semoga mendapat rahmat dan keampunan-Nya.
PENULIS berkhidmat di Bahagian Penyelidikan, Jabatan Agama Terengganu.
DOA KETIKA MENDENGAR GURUH,
Doa Ketika Mendengar Guruh.
Petikan daripada Al-Quran :
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Maha suci Allah yang diucapkan tasbih oleh guruh dan malaikat dengan memuji-Nya, lantaran takut kepada-Nya.
Al-Muwatta' 2/992.
Petikan daripada Al-Quran :
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Maha suci Allah yang diucapkan tasbih oleh guruh dan malaikat dengan memuji-Nya, lantaran takut kepada-Nya.
Al-Muwatta' 2/992.
HUKUM MEMBALIKKAN TANGAN KETIKA DOA TOLAK BALA
Hukum Membalikkan Tangan Ketika Doa Tolak Bala'
Terdapat anggapan bahawa membalikkan tangan ketika berdoa menolak bala' adalah bid'ah. Menurut mereka Nabi sallaLLahu 'alaihi wasallam tidak melakukannya.
Jawapan
Berdasarkan sejumlah hadith sahih dan sesuai dengan kesepakatan para ulamak baik salafussoleh mahupun khalaf bahawa pada waktu berdoa tolak bala' dianjurkan membalikkan telapak tangan. Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam apabila berdoa tolak bala' membalikkan tangannya seperti disebutkan dalam sejumlah hadith antaranya :
Anas ibnu Malik radiyaLlahu 'anhu berkata :
Sesungguhnya Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam, istisqa' maka beliau mengisyaratkan dengan belakang kedua telapak tangannya ke langit
(Hadith Riwayat Muslim) Subulus Salam II/149.
Pensyarah Bulughul Maram dalam Subulussalam memberi penjelasan hadith ini dan mengatakan : Hadith ini menerangkan bahawa apabila RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wasallam berdoa mengangkat kedua tangannya dan membalikkan telapak tangannya dengan cara belakang tangan di letakkan di atas sambil mengangkatnya beliau berdoa menolak bala', namun apabila doanya meminta (bukan menolak bala') beliau mengangkat kedua tangannya dan telapak tangannya menadah ke atas. (Subulus Salam II/149)
Daripada Khalid ibnu al Saib daripada ayahnya ia berkata :
Sesungguhnya Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam apabila memohon kepada Allah beliau memohon dengan menadahkan kedua tapak tangan beliau ke langit (atas) dan bila menolak bala' beliau menjadikan kedua belakang tangannya ke langit.
(Subulus salam Juz 11/149-150)
"Dan mereka memohon kepada-Ku dengan menadahkan tangan mereka dengan membalikkan tangan mereka (bila menolak bala').
Surah al Anbiya' : 95
Abu Hurairah berkata :
Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam keluar pada suatu hari solat istisqa' dan beliau solat dua rakaat tanpa azan dan iqomah kemudian beliau berkhutbah dan berdoa dan beliau membalikkan arah wajahnya ke arah kiblat dengan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi kemudian membalikkan serbannya dan menjadikan yang tadinya di sebelah kanan kepada sebelah kiri dan yang tadinya sebelah kiri menjadi ke sebelah kanan.
Hadith Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi (Fiqh as Sunnah II/74)
Sumber : Drs Kyai Haji M.Sufyan Raji Abdullah Lc, Menyikapi Masalah-masalah Yang Dianggap Bid'ah, Pustaka Al Riyadl, Cet Pertama 2010, Jakarta
Terdapat anggapan bahawa membalikkan tangan ketika berdoa menolak bala' adalah bid'ah. Menurut mereka Nabi sallaLLahu 'alaihi wasallam tidak melakukannya.
Jawapan
Berdasarkan sejumlah hadith sahih dan sesuai dengan kesepakatan para ulamak baik salafussoleh mahupun khalaf bahawa pada waktu berdoa tolak bala' dianjurkan membalikkan telapak tangan. Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam apabila berdoa tolak bala' membalikkan tangannya seperti disebutkan dalam sejumlah hadith antaranya :
Anas ibnu Malik radiyaLlahu 'anhu berkata :
Sesungguhnya Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam, istisqa' maka beliau mengisyaratkan dengan belakang kedua telapak tangannya ke langit
(Hadith Riwayat Muslim) Subulus Salam II/149.
Pensyarah Bulughul Maram dalam Subulussalam memberi penjelasan hadith ini dan mengatakan : Hadith ini menerangkan bahawa apabila RasuluLlah sallaLlahu 'alaihi wasallam berdoa mengangkat kedua tangannya dan membalikkan telapak tangannya dengan cara belakang tangan di letakkan di atas sambil mengangkatnya beliau berdoa menolak bala', namun apabila doanya meminta (bukan menolak bala') beliau mengangkat kedua tangannya dan telapak tangannya menadah ke atas. (Subulus Salam II/149)
Daripada Khalid ibnu al Saib daripada ayahnya ia berkata :
Sesungguhnya Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam apabila memohon kepada Allah beliau memohon dengan menadahkan kedua tapak tangan beliau ke langit (atas) dan bila menolak bala' beliau menjadikan kedua belakang tangannya ke langit.
(Subulus salam Juz 11/149-150)
"Dan mereka memohon kepada-Ku dengan menadahkan tangan mereka dengan membalikkan tangan mereka (bila menolak bala').
Surah al Anbiya' : 95
Abu Hurairah berkata :
Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam keluar pada suatu hari solat istisqa' dan beliau solat dua rakaat tanpa azan dan iqomah kemudian beliau berkhutbah dan berdoa dan beliau membalikkan arah wajahnya ke arah kiblat dengan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi kemudian membalikkan serbannya dan menjadikan yang tadinya di sebelah kanan kepada sebelah kiri dan yang tadinya sebelah kiri menjadi ke sebelah kanan.
Hadith Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi (Fiqh as Sunnah II/74)
Sumber : Drs Kyai Haji M.Sufyan Raji Abdullah Lc, Menyikapi Masalah-masalah Yang Dianggap Bid'ah, Pustaka Al Riyadl, Cet Pertama 2010, Jakarta
Tuesday, 28 November 2017
TUTUP MAKANAN DAN MINUMAN
*TUTUP LAH MAKANAN DAN MINUMAN MU 🍚☕*
Sahih Fiqih:
*TIBA-TIBA JATUH SAKIT TANPA SEBAB 🤒*
Saudaraku pernahkah kita mendengar berita tentang keracunan makanan? Padahal malam hari makanan baru dimasak segar dan bersih dengan jumlah yang besar untuk dihidangkan pada acara pagi harinya. Pernahkah kita mendengar seorang yang sihat dan segar bugar yang sangat jarang sekali sakit, tiba-tiba mendadak jatuh sakit? Itupun diketahui setelah dibuat pemeriksaan kesihatan, bahkan terkadang ada yang tidak dapat dikesan oleh perubatan moden.
Melalui satu hadis Rasulullah Salallahu alaihi wasallam kepada kita.فَإِنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةٌ يَنـْزِلُ فِيْهَا وَبَاءٌ لاَ يَمُرُّ بِإِناَءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ إِلاَّ نَزَلَ فَيْهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ
“Sesungguhnya dalam satu tahun terdapat satu malam yang turun pada malam itu wabak penyakit. Tidaklah wabak itu melewati bekas yang tidak ditutup atau bejana air yang tidak diikat, melainkan wabak itu akan turun padanya."
(HR. Bukhari, 3/1195, 3106)
Terjadi diantara sebabnya iaitu lupa/enggan menutup gelas minuman ataupun makanan kita di suatu malam (dimana bertepatan dengan turunnya wabak) tersebut.
Oleh kerananya Nabi Salallahu alaihi wasallam bersabda :وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ“
Tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bekas makanan dan minum kalian."
(HR. Bukhori 5624)
وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهِ بِعُودٍ“Tutuplah bejana serta tempat makan dan minum, walaupun hanya engkau meletak sepotong kayu di atasnya."
(HR. Ahmad 14597)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :"Perintah Nabi Sallallahu alaihi wasallam untuk menutup bekas ini bertujuan untuk memperoleh keselamatan dari gangguan syaitan. Allah Ta'ala menjadikan hal itu sebagai sebab terhindarnya seorang hamba dari gangguannya, kerana syaitan tidak dapat memasuki bekas, jika sebab yang disebutkan tadi (dengan menyebut nama Allah) dilakukan." (Syarah Sahih Muslim, 13/185)
Tutuplah makan dan minummu.. jika tak engkau jumpai satu tutup pun untuk menutup, maka tutuplah dengan ranting/pen/pensil dan sebutlah nama Allah saat menutupnya. Semoga Allah menjaga kita dalam kebaikan dan kesihatan.
Insyaa Allah. Semoga bermanfaat.
# *Sebarkan sunnah*
Sahih Fiqih:
*TIBA-TIBA JATUH SAKIT TANPA SEBAB 🤒*
Saudaraku pernahkah kita mendengar berita tentang keracunan makanan? Padahal malam hari makanan baru dimasak segar dan bersih dengan jumlah yang besar untuk dihidangkan pada acara pagi harinya. Pernahkah kita mendengar seorang yang sihat dan segar bugar yang sangat jarang sekali sakit, tiba-tiba mendadak jatuh sakit? Itupun diketahui setelah dibuat pemeriksaan kesihatan, bahkan terkadang ada yang tidak dapat dikesan oleh perubatan moden.
Melalui satu hadis Rasulullah Salallahu alaihi wasallam kepada kita.فَإِنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةٌ يَنـْزِلُ فِيْهَا وَبَاءٌ لاَ يَمُرُّ بِإِناَءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ إِلاَّ نَزَلَ فَيْهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ
“Sesungguhnya dalam satu tahun terdapat satu malam yang turun pada malam itu wabak penyakit. Tidaklah wabak itu melewati bekas yang tidak ditutup atau bejana air yang tidak diikat, melainkan wabak itu akan turun padanya."
(HR. Bukhari, 3/1195, 3106)
Terjadi diantara sebabnya iaitu lupa/enggan menutup gelas minuman ataupun makanan kita di suatu malam (dimana bertepatan dengan turunnya wabak) tersebut.
Oleh kerananya Nabi Salallahu alaihi wasallam bersabda :وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ“
Tutuplah pintu-pintu serta tutuplah bekas makanan dan minum kalian."
(HR. Bukhori 5624)
وَأَوْكُوا الْأَسْقِيَةَ وَخَمِّرُوا الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهِ بِعُودٍ“Tutuplah bejana serta tempat makan dan minum, walaupun hanya engkau meletak sepotong kayu di atasnya."
(HR. Ahmad 14597)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :"Perintah Nabi Sallallahu alaihi wasallam untuk menutup bekas ini bertujuan untuk memperoleh keselamatan dari gangguan syaitan. Allah Ta'ala menjadikan hal itu sebagai sebab terhindarnya seorang hamba dari gangguannya, kerana syaitan tidak dapat memasuki bekas, jika sebab yang disebutkan tadi (dengan menyebut nama Allah) dilakukan." (Syarah Sahih Muslim, 13/185)
Tutuplah makan dan minummu.. jika tak engkau jumpai satu tutup pun untuk menutup, maka tutuplah dengan ranting/pen/pensil dan sebutlah nama Allah saat menutupnya. Semoga Allah menjaga kita dalam kebaikan dan kesihatan.
Insyaa Allah. Semoga bermanfaat.
# *Sebarkan sunnah*
PANDUAN SEDEKAH
Panduan Bersedekah
1- Apabila kita ingin bersedekah atau mengeluarkan zakat, pilihlah baranganmu yang baik; bukannya sesuatu yang buruk yang kita sendiri tidak mahukan lagi.
2- Syaitan menakutkan kita dengan kemiskinan supaya menjadi bakhil; sedangkan Ar-Razak menjanjikan keampunan dan kurniaanNya kepada sekalian makhlukNya.
3-Apa sahaja yang kita nafkahkan atau nazarkan, Dia Maha Mengetahui. Tiada penolong bagi orang-orang yang zalim.
4- Bersedekah itu haruslah disuburkan dalam diri setiap insan. Ganjarannya adalah umpama sebutir benih yang mempunyai 7 tangkai; dan pada setiap tangkai mempunyai 100 biji. Bahasa mudahnya; 1 sedekah adalah bersamaan 700 kali ganda. Dan nilai ganjaran itu akan dilipatgandakan olehNya bagi sesiapa yang Dia kehendaki.
5- Perkataan yang baik dan pemberian maaf juga merupakan sedekah. Maka, didiklah lidah dan hati kita untuk sentiasa bersedekah juga.
6- Pahala sedekah boleh hilang jika kita menyakiti hati si penerima ataupun mengungkit-ungkit pemberian tersebut. Antara sedekah terbaik juga adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.
7-Janganlah kita membiarkan 'kebun' sedekah kita terbakar kerana riya'. Allah sebaik-baik pemberi rezeki dan kepadaNya kita akan dikembalikan.
[Silakan like dan share]
1- Apabila kita ingin bersedekah atau mengeluarkan zakat, pilihlah baranganmu yang baik; bukannya sesuatu yang buruk yang kita sendiri tidak mahukan lagi.
2- Syaitan menakutkan kita dengan kemiskinan supaya menjadi bakhil; sedangkan Ar-Razak menjanjikan keampunan dan kurniaanNya kepada sekalian makhlukNya.
3-Apa sahaja yang kita nafkahkan atau nazarkan, Dia Maha Mengetahui. Tiada penolong bagi orang-orang yang zalim.
4- Bersedekah itu haruslah disuburkan dalam diri setiap insan. Ganjarannya adalah umpama sebutir benih yang mempunyai 7 tangkai; dan pada setiap tangkai mempunyai 100 biji. Bahasa mudahnya; 1 sedekah adalah bersamaan 700 kali ganda. Dan nilai ganjaran itu akan dilipatgandakan olehNya bagi sesiapa yang Dia kehendaki.
5- Perkataan yang baik dan pemberian maaf juga merupakan sedekah. Maka, didiklah lidah dan hati kita untuk sentiasa bersedekah juga.
6- Pahala sedekah boleh hilang jika kita menyakiti hati si penerima ataupun mengungkit-ungkit pemberian tersebut. Antara sedekah terbaik juga adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.
7-Janganlah kita membiarkan 'kebun' sedekah kita terbakar kerana riya'. Allah sebaik-baik pemberi rezeki dan kepadaNya kita akan dikembalikan.
[Silakan like dan share]
RAHSIA MARKETING LANGIT
Rahsia 'Marketing' Langit
- Ada yang mengetuk pintu langit dengan cara setiap pagi memberi 40 nasi bungkus untuk dhuafa/orang miskin. Rutin dia lakukan.
- Ada yang mengundang rezeki dengan cara mencium tangan ibunya lalu minta didoakan.
- Ada yang mengundang rezeki, setiap minggu dia datangi anak-anak yatim, mengusap kepala mereka, membelikan sesuatu untuk keperluan mereka sebagaimana diajarkan Nabi SAW.
- Ada yang mengundang rezeki, setiap pagi berangkat kerja dia rutin bersedekah kepada siapa saja.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap malam Jumaat dia membahagi makanan kepada orang2 yang tidur di jalanan. Doanya tembus ke langit!
- Ada yang mengundang rezeki, setiap kali setelah sholat subuh dia tidak tidur. Dia beristighfar 100 kali dan bertadarrus Al-quran hingga terbit fajar, lalu menatap langit langsung dan mengangkat tangan. Doanya tembus langsung pada Tuhannya.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap Jumaat profit hasil jualannya 100% disedekahkan.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap bulan 20% dari total pendapatannya disedekahkan. Dia yakin Tuhan-nya MAHA KAYA.
- Ada yang mengundang rezeki, seminggu sekali tengah malam didatangi rumah dhuafa. Dia angkat/pikul sendiri makanan untuk mereka.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap Jumaat dia tidak mau dibayar upah untuk khidmatnya yang diberikan ke orang lain. Tiap titik keringatnya penuh pahala.
- Ada yang mengundang rezeki dengan memperbaiki jadual sholat 5 waktunya berjamaah di masjid dan Allah pun memudahkan segala urusannya.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap pagi dia sholat dhuha & berdoa, ketika orang lain sudah sibuk dia memilih menghadap langsung ke Penciptanya.
- Ada yang mengundang rezeki tiap 1/3 malam bangun sholat tahajud berbisik pada bumi dan terdengar di langit. Allah redho, hidupnya pun berkah.
- Ada yg mengundang rezeki dengan cara MENANAM POHON agar semua MAKHLUK BUMI boleh menikmati OKSIGEN dan mengurangi CO². 🌿🌿
Rezekimu bukan dari bossmu atau pelangganmu.
Tapi dari Allah.
Undang rezeki datang dengan cara-cara yang Allah redhai.
- Ada yang mengetuk pintu langit dengan cara setiap pagi memberi 40 nasi bungkus untuk dhuafa/orang miskin. Rutin dia lakukan.
- Ada yang mengundang rezeki dengan cara mencium tangan ibunya lalu minta didoakan.
- Ada yang mengundang rezeki, setiap minggu dia datangi anak-anak yatim, mengusap kepala mereka, membelikan sesuatu untuk keperluan mereka sebagaimana diajarkan Nabi SAW.
- Ada yang mengundang rezeki, setiap pagi berangkat kerja dia rutin bersedekah kepada siapa saja.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap malam Jumaat dia membahagi makanan kepada orang2 yang tidur di jalanan. Doanya tembus ke langit!
- Ada yang mengundang rezeki, setiap kali setelah sholat subuh dia tidak tidur. Dia beristighfar 100 kali dan bertadarrus Al-quran hingga terbit fajar, lalu menatap langit langsung dan mengangkat tangan. Doanya tembus langsung pada Tuhannya.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap Jumaat profit hasil jualannya 100% disedekahkan.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap bulan 20% dari total pendapatannya disedekahkan. Dia yakin Tuhan-nya MAHA KAYA.
- Ada yang mengundang rezeki, seminggu sekali tengah malam didatangi rumah dhuafa. Dia angkat/pikul sendiri makanan untuk mereka.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap Jumaat dia tidak mau dibayar upah untuk khidmatnya yang diberikan ke orang lain. Tiap titik keringatnya penuh pahala.
- Ada yang mengundang rezeki dengan memperbaiki jadual sholat 5 waktunya berjamaah di masjid dan Allah pun memudahkan segala urusannya.
- Ada yang mengundang rezeki, tiap pagi dia sholat dhuha & berdoa, ketika orang lain sudah sibuk dia memilih menghadap langsung ke Penciptanya.
- Ada yang mengundang rezeki tiap 1/3 malam bangun sholat tahajud berbisik pada bumi dan terdengar di langit. Allah redho, hidupnya pun berkah.
- Ada yg mengundang rezeki dengan cara MENANAM POHON agar semua MAKHLUK BUMI boleh menikmati OKSIGEN dan mengurangi CO². 🌿🌿
Rezekimu bukan dari bossmu atau pelangganmu.
Tapi dari Allah.
Undang rezeki datang dengan cara-cara yang Allah redhai.
Saturday, 25 November 2017
KHUTBAH JUMAAT JDT 24 NOVEMBER 2017
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 24 November 2017
05 Rabiul Awal 1439
Tajuk: Bahaya Fitnah
1) Firman Allah surah An-nur/11 bermaksud: "Sesungguhnya orng yg membawa berita yg amat dusta itu ialah segolongan dri kalangan kamu....................dan orng yg mengambil bhgian besar dlm menyebarkannya diantara mreka akn beroleh siksa yg besar (di dunia dn di akhirat)".
2) Ayat tsbt mengingatkn- peristiwa fitnah besar thdp baginda Rasul SAW; tuduhan palsu; perancangan jenayah puak munafiqin.
3) Fitnah- boleh berlaku dlm lingkungan kita; berterusan dri zaman berzaman; fitnah paling besar ialah 'almasiihud dajjal'; sebuah persahabatan akn renggang; rumah tangga akn retak; negara akn hancur.
4) Sikap menghadapi fitnah:-
4.1) Tabaiyun- meneliti dahulu sesuatu maklumat; tolak berita yg tidak dikuatkn dgn bukti.
4.1.1) Firman Allah surah Al-hujrat/6 bermaksud: "Wahai orng yg beriman, jika datang kpd kamu seorng fasiq membawa sesuatu berita maka selidiklah (utk menentukn kebenarannya).................sehingga menjadikn kamu menyesali apa yg kamu telah lakukan".
4.2) Menghindari prasangka- jauhi sifat prasangka yg buruk spt firman Allah surah Al-hujrat/12 bermaksud : "Wahai orng yg beriman, jauhilah kebanyakn dari sangkaan (spaya kamu tidak menyangka sangkaan yg dilarang) kerana sesungguhnya sbhgian dri sangkaan itu adalah dosa ....
..................................sesungguhnya Allah penerima taubat lagi maha mengasihani".
4.2.1) muhasabah diri- adakah kita terlibat mengintip or mencari kesalahan dn keaiban orng lain?; terlibat mengumpat samada mlalui percakapn or tulisan yg disebarkan?
4.2.2) Amaran keras oleh Nabi SAW bermaksud: "sesiapa yg mencuri dengar perbicaraan sesuatu kaum pada hal mreka tidak menyukai dpd hal itu maka telinganya akn dituangkan dgn cairan tembaga pd hari qiamat".
4.3) Menghindari dari terlibat sbg pendusta- pd awalnya berniat baik utk menyebarkn ssuatu berita; setelah diketahui beritanya palsu maka ia di anggap sbg pendusta.
4.4) Berdoa spaya dihindari fitnah- Sabda Nabi SAW bermaksud: ".................berlindunglah dgn Allah dari azab Neraka (3x)............azab kubur............setiap fitnah yg nampak mahupun yg tidak nampak..................dari fitnah ad-dajjal".
5) Firman Allah surah Al-anfal/25 bermaksud: "dan jagalah diri kamu dpd (berlakunya) dosa (yg membawa bala bencana) yg bukan shj menimpa orng yg zalim di antara kamu secara khusus (ttapi akn menimpa kamu secara umum) dan ketahuilah bahawa Allah berat azab siksaanNya".
باراك الله لي ولكم ...
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 24 November 2017
05 Rabiul Awal 1439
Tajuk: Bahaya Fitnah
1) Firman Allah surah An-nur/11 bermaksud: "Sesungguhnya orng yg membawa berita yg amat dusta itu ialah segolongan dri kalangan kamu....................dan orng yg mengambil bhgian besar dlm menyebarkannya diantara mreka akn beroleh siksa yg besar (di dunia dn di akhirat)".
2) Ayat tsbt mengingatkn- peristiwa fitnah besar thdp baginda Rasul SAW; tuduhan palsu; perancangan jenayah puak munafiqin.
3) Fitnah- boleh berlaku dlm lingkungan kita; berterusan dri zaman berzaman; fitnah paling besar ialah 'almasiihud dajjal'; sebuah persahabatan akn renggang; rumah tangga akn retak; negara akn hancur.
4) Sikap menghadapi fitnah:-
4.1) Tabaiyun- meneliti dahulu sesuatu maklumat; tolak berita yg tidak dikuatkn dgn bukti.
4.1.1) Firman Allah surah Al-hujrat/6 bermaksud: "Wahai orng yg beriman, jika datang kpd kamu seorng fasiq membawa sesuatu berita maka selidiklah (utk menentukn kebenarannya).................sehingga menjadikn kamu menyesali apa yg kamu telah lakukan".
4.2) Menghindari prasangka- jauhi sifat prasangka yg buruk spt firman Allah surah Al-hujrat/12 bermaksud : "Wahai orng yg beriman, jauhilah kebanyakn dari sangkaan (spaya kamu tidak menyangka sangkaan yg dilarang) kerana sesungguhnya sbhgian dri sangkaan itu adalah dosa ....
..................................sesungguhnya Allah penerima taubat lagi maha mengasihani".
4.2.1) muhasabah diri- adakah kita terlibat mengintip or mencari kesalahan dn keaiban orng lain?; terlibat mengumpat samada mlalui percakapn or tulisan yg disebarkan?
4.2.2) Amaran keras oleh Nabi SAW bermaksud: "sesiapa yg mencuri dengar perbicaraan sesuatu kaum pada hal mreka tidak menyukai dpd hal itu maka telinganya akn dituangkan dgn cairan tembaga pd hari qiamat".
4.3) Menghindari dari terlibat sbg pendusta- pd awalnya berniat baik utk menyebarkn ssuatu berita; setelah diketahui beritanya palsu maka ia di anggap sbg pendusta.
4.4) Berdoa spaya dihindari fitnah- Sabda Nabi SAW bermaksud: ".................berlindunglah dgn Allah dari azab Neraka (3x)............azab kubur............setiap fitnah yg nampak mahupun yg tidak nampak..................dari fitnah ad-dajjal".
5) Firman Allah surah Al-anfal/25 bermaksud: "dan jagalah diri kamu dpd (berlakunya) dosa (yg membawa bala bencana) yg bukan shj menimpa orng yg zalim di antara kamu secara khusus (ttapi akn menimpa kamu secara umum) dan ketahuilah bahawa Allah berat azab siksaanNya".
باراك الله لي ولكم ...
Thursday, 23 November 2017
CARILAH SAHABAT MUKMIN
Bismillahi walhamdulilllah..
Tazkirah..
Pesan Imam Hassan Al-Bashri..
" Carilah dan perbanyakkanlah SAHABAT MU'MIN mu kerana mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat "
Demikian lagi pesan Ibnul Jauzi kepada sahabatnya. Dia berkata sambil menangis:
" Jika kalian tidak menemukan aku di Syurga bersama-sama kalian, tolong tanya kepada الله سبحان وتعالى tentang aku "
Begitulah pentingnya sahabat yang sentiasa mengingatkan kepada Allah, membawa kita ke jalan yang lurus.. Kumpullah seramai mungkin sahabat mukmin kerana ianya dapat membantu kita di akhirat kelak, Insya Allah.
Moga bermanfaat untuk kita..
Tazkirah..
Pesan Imam Hassan Al-Bashri..
" Carilah dan perbanyakkanlah SAHABAT MU'MIN mu kerana mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat "
Demikian lagi pesan Ibnul Jauzi kepada sahabatnya. Dia berkata sambil menangis:
" Jika kalian tidak menemukan aku di Syurga bersama-sama kalian, tolong tanya kepada الله سبحان وتعالى tentang aku "
Begitulah pentingnya sahabat yang sentiasa mengingatkan kepada Allah, membawa kita ke jalan yang lurus.. Kumpullah seramai mungkin sahabat mukmin kerana ianya dapat membantu kita di akhirat kelak, Insya Allah.
Moga bermanfaat untuk kita..
Tuesday, 21 November 2017
RAHSIA DISEBALIK NAMA BULAN RABIUL'AWAL, BULAN KELAHIRAN RASULULLAH SAW
TAHUKAH ANDA KENAPA APA KAITAN BULAN RABI’ DAN MUSIM BUNGA?
.
Rabi’ bermaksud musim bunga. Pada musim bunga, pokok-pokok dan tanam-tanaman akan mengeluarkan hasil yang menjadi rezeki kepada manusia. Sesiapa sahaja yang melihat biji-bijian yang akan menghasilkan tanaman baharu dari pokok-pokok berbuah yang masak ranum, pasti akan berasa gembira dengan nikmat kurniaan Allah ini.
.
Ini juga merupakan isyarat kepada keputeraan Rasulullah SAW dalam bulan Rabiulawal sebagai suatu berita gembira (busyra) dan rahmat kepada sekalian alam yang mengeluarkan mereka daripada segala ketakutan dan huru-hara di dunia dan di akhirat.
.
Sebagaimana indah dan cantiknya pemandangan pada musim bunga, maka Rasulullah SAW yang lahir pada bulan Rabiulawal juga mempamerkan keindahan dan kecantikan akhlak Baginda yang terpuji, mulia dan sangat agung.
.
Musim bunga bukan sahaja indah dan mempesonakan, iklimnya juga sederhana; tidak terlalu sejuk dan tidak terlalu panas. Mudah untuk mengerjakan ibadah pada waktu malam dan berpuasa pada waktu siang.
.
Ia simbolik atau isyarat kepada syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang bersifat sederhana, tidak terlalu mudah dan tidak membebankan. Bahkan Baginda SAW selalu mengajar tentang keseimbangan (wasathiyyah) dalam kehidupan.
.
Rabi’ bermaksud musim bunga. Pada musim bunga, pokok-pokok dan tanam-tanaman akan mengeluarkan hasil yang menjadi rezeki kepada manusia. Sesiapa sahaja yang melihat biji-bijian yang akan menghasilkan tanaman baharu dari pokok-pokok berbuah yang masak ranum, pasti akan berasa gembira dengan nikmat kurniaan Allah ini.
.
Ini juga merupakan isyarat kepada keputeraan Rasulullah SAW dalam bulan Rabiulawal sebagai suatu berita gembira (busyra) dan rahmat kepada sekalian alam yang mengeluarkan mereka daripada segala ketakutan dan huru-hara di dunia dan di akhirat.
.
Sebagaimana indah dan cantiknya pemandangan pada musim bunga, maka Rasulullah SAW yang lahir pada bulan Rabiulawal juga mempamerkan keindahan dan kecantikan akhlak Baginda yang terpuji, mulia dan sangat agung.
.
Musim bunga bukan sahaja indah dan mempesonakan, iklimnya juga sederhana; tidak terlalu sejuk dan tidak terlalu panas. Mudah untuk mengerjakan ibadah pada waktu malam dan berpuasa pada waktu siang.
.
Ia simbolik atau isyarat kepada syariat yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang bersifat sederhana, tidak terlalu mudah dan tidak membebankan. Bahkan Baginda SAW selalu mengajar tentang keseimbangan (wasathiyyah) dalam kehidupan.
- Petikan buku Kelahiran Teragung
DISKAUN SPECIAL untuk promosi Rasulullah Di Hati. Berminat?
Sila klik di sini: http://tinyurl.com/ y8z7wxcq
10 WASIAT IMAM HASSAN AL-BANNA
10 Wasiat Imam As-Syahid Hassan Al-Banna...
(1) قم إلى الصلاة متى سمعت النداء مهما كانت الظروف.
1. Apabila mendengar azan maka bangunlah sembahyang serta-merta walau bagaimana keadaan sekalipun.
(2) أتل القران أو طالع أو استمع أو ذكر الله ولا تصرف جزءا من وقتك في غير فائدة.
2. Bacalah al-Quran, tatapilah buku-buku ilmu, pergilah ke majlis- majlis ilmu, dan amalkanlah zikrullah dan janganlah membuang masa dalam perkara yang tiada memberi faedah.
(3) اجتهد أن تتكلم بالعربية الفصحى فإن ذلك من شعائر الإسلام.
3. Berusahalah untuk bertutur dalam bahasa Arab kerana bahasa Arab yang betul itu adalah satu-satunya syiar Islam.
(4) لا تكثر الجدل في أي شان من الشؤون أيا كانت فإن المراء لا يأتي بخير.
4. Janganlah bertengkar dalam apa-apa perkara, sekalipun kerana pertengkaran yang kosong tiada memberi apa-apa jua kebaikan.
(5) لا تكثر الضحك فإن القلب الموصول بالله ساكن ووقور.
5. Janganlah banyak ketawa kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah itu sentiasa tenang lagi tenteram.
(6) لا تمزح فإن الأمة المجاهدة لا تعرف إلا الجد.
6. Janganlah banyak bergurau kerana umat yang sedang berjuang itu tidak mengerti melainkan bersungguh-sungguh dalam setiap perkara.
(7) لاترفع صوتك أكثر مما يحتاج إلية السامع فإنه رعونة وإيذاء.
7. Janganlah bercakap lebih nyaring daripada kadar yang dikehendaki oleh pendengar kerana percakapan yang nyaring itu adalah suatu rasmi yang sia-sia malah menyakiti hati orang.
(8) تجنب عيبه الأشخاص وتجريح الهيئات ولا تتكلم إلا بالخير.
8. Jauhilah daripada mengumpat-umpat peribadi orang, mengecam pertubuhan-pertubuhan, dan janganlah bercakap melainkan apa- apa yang memberi kebajikan.
(9) تعرف إلى من تلقاه من أخوانك وان لم يطلب إليك ذلك. فأن أساس دعوتنا الحب والتعارف.
9. Berkenal-kenalanlah dengan setiap Muslimin yang ditemui kerana asas gerakan dakwah kita ialah berkenal-kenalan dan berkasih-sayang.
(10) الواجبات أكثر من الأوقات فعاون غيرك على الانتفاع بوقته.وإن كان لك مهمة فأوجز في قضائها
10. Kewajipan-kewajipan kita lebih banyak daripada masa yang ada pada kita, oleh itu gunakanlah masa dengan sebaik-baiknya dan ringkaskanlah perlaksanaannya.
Klik di sini @dakwahglobal (telegram)
(1) قم إلى الصلاة متى سمعت النداء مهما كانت الظروف.
1. Apabila mendengar azan maka bangunlah sembahyang serta-merta walau bagaimana keadaan sekalipun.
(2) أتل القران أو طالع أو استمع أو ذكر الله ولا تصرف جزءا من وقتك في غير فائدة.
2. Bacalah al-Quran, tatapilah buku-buku ilmu, pergilah ke majlis- majlis ilmu, dan amalkanlah zikrullah dan janganlah membuang masa dalam perkara yang tiada memberi faedah.
(3) اجتهد أن تتكلم بالعربية الفصحى فإن ذلك من شعائر الإسلام.
3. Berusahalah untuk bertutur dalam bahasa Arab kerana bahasa Arab yang betul itu adalah satu-satunya syiar Islam.
(4) لا تكثر الجدل في أي شان من الشؤون أيا كانت فإن المراء لا يأتي بخير.
4. Janganlah bertengkar dalam apa-apa perkara, sekalipun kerana pertengkaran yang kosong tiada memberi apa-apa jua kebaikan.
(5) لا تكثر الضحك فإن القلب الموصول بالله ساكن ووقور.
5. Janganlah banyak ketawa kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah itu sentiasa tenang lagi tenteram.
(6) لا تمزح فإن الأمة المجاهدة لا تعرف إلا الجد.
6. Janganlah banyak bergurau kerana umat yang sedang berjuang itu tidak mengerti melainkan bersungguh-sungguh dalam setiap perkara.
(7) لاترفع صوتك أكثر مما يحتاج إلية السامع فإنه رعونة وإيذاء.
7. Janganlah bercakap lebih nyaring daripada kadar yang dikehendaki oleh pendengar kerana percakapan yang nyaring itu adalah suatu rasmi yang sia-sia malah menyakiti hati orang.
(8) تجنب عيبه الأشخاص وتجريح الهيئات ولا تتكلم إلا بالخير.
8. Jauhilah daripada mengumpat-umpat peribadi orang, mengecam pertubuhan-pertubuhan, dan janganlah bercakap melainkan apa- apa yang memberi kebajikan.
(9) تعرف إلى من تلقاه من أخوانك وان لم يطلب إليك ذلك. فأن أساس دعوتنا الحب والتعارف.
9. Berkenal-kenalanlah dengan setiap Muslimin yang ditemui kerana asas gerakan dakwah kita ialah berkenal-kenalan dan berkasih-sayang.
(10) الواجبات أكثر من الأوقات فعاون غيرك على الانتفاع بوقته.وإن كان لك مهمة فأوجز في قضائها
10. Kewajipan-kewajipan kita lebih banyak daripada masa yang ada pada kita, oleh itu gunakanlah masa dengan sebaik-baiknya dan ringkaskanlah perlaksanaannya.
Klik di sini @dakwahglobal (telegram)
Friday, 17 November 2017
KHUTBAH JUMAAT JDT 17 NOVEMBER 2017
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 17 November 2017
28 Safar 1439
Tajuk: Mencintai Ilmu
1) Firman Allah surah Al-mujadalah/11 bermaksud: "Wahai orng yg beriman! apabila diminta kpd kamu memberi lapang dari tmpat duduk kamu (utk orng lain) maka lapangkanlah, seboleh2nya spaya Allah melapangkn (segala hal utk kamu).........................spaya Allah meninggikn darjat orng yg beriman di antara kamu ..................Allah maha mendalam pengtahuannya tentang apa yg kamu lakukan".
2) Orng yg berilmu- lawan kpd orng yg jahil; kebodohan membawa ke kancah kemaksiatan dn kefasikn; dikhuatiri sesat dn menyesatkn yg lain; jejas kualiti ibadatnya; solat tidak menepati rukun; solatnya tidak sah.
3) Salafussoleh ada mengatakan: "Barangsiapa beribadat kpd Allah dgn kebodohan, dia telah membuat kerosakn lebih banyak dpd membuat kebaikn".
4) Firman Allah surah Az-zumar/9 bermaksud: "Adakah sama orng yg mengetahui dgn orng yg tidak mengetahui?..........".
5) Sifat2 orng berilmu:-
5.1) tidak mudah mempercayai fitnah dan hasutan.
5.2) tidak mudah mempercayai ramalan karut.
5.3) tidak mudah terpedaya dgn ajakn maksiat.
5.4) tidak akn mensia2kn waktu.
5.5) mengisi waktunya dgn amalan2 mendekatkn diri kpd Allah.
6) Sepotong hadith bermaksud: "Menuntut ilmu merupakn kewajipan atas setiap muslim".
HR: Ibn Majah
7) Menimba ilmu- usaha yg berterusan; ilmu tidak datang bergolek; hadir ke majlis2 ilmu di madrasah, pondok, mesjid, surau dll.
8) Hadith bermaksud: "Barangsiapa yg dikehendaki Allah padanya kebaikn, dia akn difahamkn dlm agama".
HR: Bukhari dn Muslim
9) Rasul SAW bersabda bermaksud: "Barangsiapa meniti satu jalan utk mencari ilmu, nescaya dgn hal itu Allah jalankn dia di atas jalan di antara jalan2 Syurga............
.............. dn sesungguhnya dimintakn ampun oleh penduduk langit dan bumi dn oleh ikan2 dlm air....................para Nabi itu tidak mewariskn dinar dn dirham ttapi mewariskn ilmu......................".
HR: Abu Daud
10) Firman Allah surah An- nisa'/162 bermaksud: "Tetapi orng yg mendalam ilmunya di antara mrka dn orng mukmin ...............................dn orng yg mendirikn solat, menunaikn zakat dn beriman kpd Allah dn hari kemudian, orng itulah yg akn Kami berikan kpd mrka pahala yg besar".
باراك الله لي ولكم ...
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 17 November 2017
28 Safar 1439
Tajuk: Mencintai Ilmu
1) Firman Allah surah Al-mujadalah/11 bermaksud: "Wahai orng yg beriman! apabila diminta kpd kamu memberi lapang dari tmpat duduk kamu (utk orng lain) maka lapangkanlah, seboleh2nya spaya Allah melapangkn (segala hal utk kamu).........................spaya Allah meninggikn darjat orng yg beriman di antara kamu ..................Allah maha mendalam pengtahuannya tentang apa yg kamu lakukan".
2) Orng yg berilmu- lawan kpd orng yg jahil; kebodohan membawa ke kancah kemaksiatan dn kefasikn; dikhuatiri sesat dn menyesatkn yg lain; jejas kualiti ibadatnya; solat tidak menepati rukun; solatnya tidak sah.
3) Salafussoleh ada mengatakan: "Barangsiapa beribadat kpd Allah dgn kebodohan, dia telah membuat kerosakn lebih banyak dpd membuat kebaikn".
4) Firman Allah surah Az-zumar/9 bermaksud: "Adakah sama orng yg mengetahui dgn orng yg tidak mengetahui?..........".
5) Sifat2 orng berilmu:-
5.1) tidak mudah mempercayai fitnah dan hasutan.
5.2) tidak mudah mempercayai ramalan karut.
5.3) tidak mudah terpedaya dgn ajakn maksiat.
5.4) tidak akn mensia2kn waktu.
5.5) mengisi waktunya dgn amalan2 mendekatkn diri kpd Allah.
6) Sepotong hadith bermaksud: "Menuntut ilmu merupakn kewajipan atas setiap muslim".
HR: Ibn Majah
7) Menimba ilmu- usaha yg berterusan; ilmu tidak datang bergolek; hadir ke majlis2 ilmu di madrasah, pondok, mesjid, surau dll.
8) Hadith bermaksud: "Barangsiapa yg dikehendaki Allah padanya kebaikn, dia akn difahamkn dlm agama".
HR: Bukhari dn Muslim
9) Rasul SAW bersabda bermaksud: "Barangsiapa meniti satu jalan utk mencari ilmu, nescaya dgn hal itu Allah jalankn dia di atas jalan di antara jalan2 Syurga............
.............. dn sesungguhnya dimintakn ampun oleh penduduk langit dan bumi dn oleh ikan2 dlm air....................para Nabi itu tidak mewariskn dinar dn dirham ttapi mewariskn ilmu......................".
HR: Abu Daud
10) Firman Allah surah An- nisa'/162 bermaksud: "Tetapi orng yg mendalam ilmunya di antara mrka dn orng mukmin ...............................dn orng yg mendirikn solat, menunaikn zakat dn beriman kpd Allah dn hari kemudian, orng itulah yg akn Kami berikan kpd mrka pahala yg besar".
باراك الله لي ولكم ...
ADAKAH CUKUP BELAJAR AGAMA TANPA GURU
JAWAPAN KEPADA MEREKA YANG MENGATAKAN SUDAH CUKUP BELAJAR AGAMA HANYA BERGURUKAN DENGAN MEMBACA KITAB ATAU TERJEMAHAN AL-QURAN DAN HADIS SUDAH CUKUP.....
{KEPENTINGAN SANAD}
{BELAJAR MESTI BERGURU}
Maulana Jalaluddin Rumi mengatakan, "Tanpa Guru (Mursyid) maka kalian akan tersesat 1000 tahun perjalanan."
Imam al- Ghazali ra dalam kitab Ihya U'lumuddin mengatakan,
"Tanpa guru maka guru kalian adalah syaitan."
Al-Hafidh Imam At-Tsauri r.a mengatakan
“Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga."
Al-Imam Abu Yazid Bistami, Quddisa Sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60);
“Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi nescaya gurunya syaitan”
(Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203).
Rasulullah S.A.W sendiri berguru dengan Jibril a.s . Tetapi manusia kini sombong cukup sekadar membaca terjemahan hadis/quran/nuqilan ulama' dari kitab....
Padahal tiadalah yang dapat memahami ilmu dari kitab itu melainkan adanya guru yang memberi faham. Wallahualam.....
{KEPENTINGAN SANAD}
{BELAJAR MESTI BERGURU}
Maulana Jalaluddin Rumi mengatakan, "Tanpa Guru (Mursyid) maka kalian akan tersesat 1000 tahun perjalanan."
Imam al- Ghazali ra dalam kitab Ihya U'lumuddin mengatakan,
"Tanpa guru maka guru kalian adalah syaitan."
Al-Hafidh Imam At-Tsauri r.a mengatakan
“Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga."
Al-Imam Abu Yazid Bistami, Quddisa Sirruh (Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60);
“Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi nescaya gurunya syaitan”
(Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203).
Rasulullah S.A.W sendiri berguru dengan Jibril a.s . Tetapi manusia kini sombong cukup sekadar membaca terjemahan hadis/quran/nuqilan ulama' dari kitab....
Padahal tiadalah yang dapat memahami ilmu dari kitab itu melainkan adanya guru yang memberi faham. Wallahualam.....
Thursday, 16 November 2017
KHUTBAH JUMAAT JDT 10 NOVEMBER 2017
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 10 November 2017
21 Safar 1439
Tajuk: Azab Neraka
1) Firman Allah surah At-tahrim/6 bermaksud: "Wahai orng yg beriman, peliharalah diri kamu dn klga kamu dari Neraka yg bahan2 bakarannya manusia dn batu (berhala). Neraka itu dijaga dn dikawal oleh Malaikat2 yg kasar (layanannya)......................".
2) Allah cipta manusia utk- mengenalNya; menyembahNya; takut kpdNya shj.
3) Allah cipta Syurga- tmpat tinggal yg abadi bg kaum mukminin; Neraka- tmpat tinggal bg kaum mushrikin dn pelaku dosa.
4) Firman Allah surah Hud/105-106 bermaksud: "Pada masa datangnya (Hari Qiamat) itu tiada seorng pun dapat berkata2 (utk membela dirinya atau nemohon pertolongan) melainkn dgn izin Allah. Maka diantara mereka ada yg celaka dn ada pula yg berbahagia.....
..........".
5) Firman Allah surah Hud/108 bermaksud: "Adapun orng yg berbahagia (disebabkn iman dn taatnya) maka di dlm Syurga lah tmpatnya. Mereka kekal di dlmnya selagi ada langit dan bumi..................".
6) Peringatan Allah akn dahsyatnya Neraka:-
6.1) tentang panasnya api Neraka spt firmanNya surah At-taubah/81 bermaksud:
"Katakanlah (wahai Muhammad) api Neraka jahannam itu lebih panas membakar, kalaulah mereka itu orng yg memahami".
6.1.1) Sabda Rasul SAW bermaksud: "api yg biasa kamu nyalakn adalah satu bhagian dpd 70 bhgian api Neraka jahannam".
HR: Al-bukhari
6.2) tentang minunan dn makanan ahli Neraka- minuman panas yg mendidih; danur atau tanah; tembaga cair yg membakar.
6.2.1) Firman Allah surah An-naba'/24-25 bermaksud: "Mereka tidak dpat merasai udara yg sejuk di dlmnya dn tidak pula sebarang minuman kecuali air panas yg menggelegak dan air danur yg mengalir".
6.2.2) Firman Allah surah Al-kahfi/29 bermaksud: "dan jika mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dgn air spt tembaga cair yg membakar muka.............dan amat buruk Neraka sbg tempat bersenang senang".
6.2.3) Firman Allah surah Al-ghashiyah/6-7 bermaksud: "tiada makanan bagi mereka (di situ) selain dari pokok yg berduri yg tidak menggemukn dn tidak pula dpat menghilangkn sedikit kelaparan pun".
6.2.4) Sabda Rasul SAW ttng pohon zaqum bermaksud: "Kalau sekiranya satu titisan dpd buah zaqum dititiskn ke alam dunia, pasti akn binasalah kehidupn penduduk dunia..................".
HR: Imam At-tirmizi
6.3) ttng pakaian penghuni Neraka spt firman Allah surah Al-haj/19-21 bermaksud: "maka orng yg kafir akn disediakn utk mreka pakaian dari api Neraka serta dicurahkn atas kepala mreka air panas yg menggelegak yg dgnnya dihancurkn apa yg ada dlm perut mreka dn jga kulit badan mreka ......................".
6.3.1) Firman Allah surah Al-ikraf/41 bermaksud: "disediakn utk mreka hamparan2 dari api Neraka dn di atas mreka lapisan2 penutup (dari api Neraka) dn demikianlah Kami membalas orng yg zalim (disebabkn keingkarannya)".
6.4) ttng jasad penghuni Neraka spt firman Allah surah An-nisa'/56 bermaksud: "sesungguhnya orng yg kufur ingkar kpd ayat2 keterangan Kami, Kami akn membakar mreka dlm api Neraka. Tiap kali kulit mreka masak hangus, Kami gantikn utk mreka kulit yg lain....................sesungguhnya Allah maha kuasa lagi maha bijaksana".
باراك الله لي ولكم ...
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 10 November 2017
21 Safar 1439
Tajuk: Azab Neraka
1) Firman Allah surah At-tahrim/6 bermaksud: "Wahai orng yg beriman, peliharalah diri kamu dn klga kamu dari Neraka yg bahan2 bakarannya manusia dn batu (berhala). Neraka itu dijaga dn dikawal oleh Malaikat2 yg kasar (layanannya)......................".
2) Allah cipta manusia utk- mengenalNya; menyembahNya; takut kpdNya shj.
3) Allah cipta Syurga- tmpat tinggal yg abadi bg kaum mukminin; Neraka- tmpat tinggal bg kaum mushrikin dn pelaku dosa.
4) Firman Allah surah Hud/105-106 bermaksud: "Pada masa datangnya (Hari Qiamat) itu tiada seorng pun dapat berkata2 (utk membela dirinya atau nemohon pertolongan) melainkn dgn izin Allah. Maka diantara mereka ada yg celaka dn ada pula yg berbahagia.....
..........".
5) Firman Allah surah Hud/108 bermaksud: "Adapun orng yg berbahagia (disebabkn iman dn taatnya) maka di dlm Syurga lah tmpatnya. Mereka kekal di dlmnya selagi ada langit dan bumi..................".
6) Peringatan Allah akn dahsyatnya Neraka:-
6.1) tentang panasnya api Neraka spt firmanNya surah At-taubah/81 bermaksud:
"Katakanlah (wahai Muhammad) api Neraka jahannam itu lebih panas membakar, kalaulah mereka itu orng yg memahami".
6.1.1) Sabda Rasul SAW bermaksud: "api yg biasa kamu nyalakn adalah satu bhagian dpd 70 bhgian api Neraka jahannam".
HR: Al-bukhari
6.2) tentang minunan dn makanan ahli Neraka- minuman panas yg mendidih; danur atau tanah; tembaga cair yg membakar.
6.2.1) Firman Allah surah An-naba'/24-25 bermaksud: "Mereka tidak dpat merasai udara yg sejuk di dlmnya dn tidak pula sebarang minuman kecuali air panas yg menggelegak dan air danur yg mengalir".
6.2.2) Firman Allah surah Al-kahfi/29 bermaksud: "dan jika mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dgn air spt tembaga cair yg membakar muka.............dan amat buruk Neraka sbg tempat bersenang senang".
6.2.3) Firman Allah surah Al-ghashiyah/6-7 bermaksud: "tiada makanan bagi mereka (di situ) selain dari pokok yg berduri yg tidak menggemukn dn tidak pula dpat menghilangkn sedikit kelaparan pun".
6.2.4) Sabda Rasul SAW ttng pohon zaqum bermaksud: "Kalau sekiranya satu titisan dpd buah zaqum dititiskn ke alam dunia, pasti akn binasalah kehidupn penduduk dunia..................".
HR: Imam At-tirmizi
6.3) ttng pakaian penghuni Neraka spt firman Allah surah Al-haj/19-21 bermaksud: "maka orng yg kafir akn disediakn utk mreka pakaian dari api Neraka serta dicurahkn atas kepala mreka air panas yg menggelegak yg dgnnya dihancurkn apa yg ada dlm perut mreka dn jga kulit badan mreka ......................".
6.3.1) Firman Allah surah Al-ikraf/41 bermaksud: "disediakn utk mreka hamparan2 dari api Neraka dn di atas mreka lapisan2 penutup (dari api Neraka) dn demikianlah Kami membalas orng yg zalim (disebabkn keingkarannya)".
6.4) ttng jasad penghuni Neraka spt firman Allah surah An-nisa'/56 bermaksud: "sesungguhnya orng yg kufur ingkar kpd ayat2 keterangan Kami, Kami akn membakar mreka dlm api Neraka. Tiap kali kulit mreka masak hangus, Kami gantikn utk mreka kulit yg lain....................sesungguhnya Allah maha kuasa lagi maha bijaksana".
باراك الله لي ولكم ...
Wednesday, 15 November 2017
TIPS LEPASKAN DIRI DARI SEKSA KUBUR
TIPS LEPASKAN DIRI DARI SEKSA KUBUR
Ustaz Ahmad Dusuki @Radio IKIM
■💕Jangan sekali-kali tinggalkan alQuran. Ini cara mudah lepaskan diri dari seksaan kubur.
■💕Rumah yg dibacakan alQuran, pada waktu malam rumahnya bercahaya, sehingga dikenali malaikat.
■💕Jika mati orang yg suka baca Quran ini, cahaya di rumahnya akan diangkat ke langit & malaikat-malaikat akan tau, "ooo..mati sudah si pembaca Quran ini, mari kita solatkan rohnya".
■💕Di dalam kubur, malaikat akan berlemah lembut dgn mayat.
■💕AlQuran akan duduk di dada kita selepas kita selesai dimandi & dikafankan & terus menemani kita di dalam kubur.
■💕Azab kubur bermula sebaik mayat tidak dapat menjawab soalan malaikat.
■💕Sesi soal jawab berlangsung selama 3 hari. Ada riwayat lain kata 7 hari.
■💕Penting 7 hari ini kita mendapat doa dari anak yang soleh supaya hari-hari kita indah di dalam kubur.
■💕Masa mayat duduk kita akan sedar, "ohh...aku dah meninggal dah".
■💕 Sebelum mati, tolong pastikan sekurang-kurangnya ada alMulk dalam dada kita.
■💕Dalam kubur alQuran akan berkata kepada mayat, aku ini alQuran yg dulu kamu baca dgn suara yang lantang & mendayu.
■💕Aku akan menemani kamu sehinggalah kamu masuk ke syurga.
■💕Lepas tu baru alQuran akan lepaskan mayat kpd dua malaikat yg akan menyoal.
■💕Jgn lupa salawat, cintailah Nabi sepenuh jiwa
🔴Jangan lupa share kalau nota ni bermanfaat
Friday, 3 November 2017
KHUTBAH JUMAAT JDT 3 NOVEMBER 2017
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 03 November 2017
14 Safar 1439
Tajuk: Keretakan Keluarga
1) Firman Allah surah Al- furqan/74 bermaksud: "Dan juga mereka (yg diridhoi Allah) itu ialah orang yg berdoa dgn berkata: wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri2 dn zuriat keturunan kami, perkara2 yg menyukakn hati melihatnya dn jadikanlah kami imam ikutan bagi orang yg (mahu) bertaqwa".
2) Hidup berkeluarga- fitrah kehidupan manusia; berkasih sayang; melahirkn ketenangan; memperbanyakn zuriat; mewariskn peninggalan; membentuk budaya; bermasyarakat dll.
3) Keluarga bahagia- tenteram hati bila bersamanya; tidak menganggap perkahwinan tempat melepaskan hawa nafsu; perkahwinan suatu kemuliaan; maksud sabda Nabi SAW: "pernikahan itu sunnahKu".
4) Asbab Keretakn sesebuah keluarga:-
4.1) matlamat dn tujuan perkahwinan tidak jelas- utk seks shj; kerana kedudukan; harta; kecantikn dll.
4.1.1) Sabda Nabi SAW bermaksud: "Seseorng wanita itu dikahwini kerana 4 perkara; kerana hartanya, keturunannya, kecantiknnya dn kerana agamanya. Maka pilihlah kamu kerana agamanya nescaya kamu akn berpuas hati dgn pilihan mu itu".
HR: Bukhari & Muslim
4.2) kegagalan dlm melaksanakn t/jawab klga- peranan sbg suami or isteri; ibu or bapa; sbg anak2; menganggap diri sbg raja, pasangan sbg hamba.
4.2.1) Rasul SAW bersabda: "Sebaik2 di kalangan kamu adalah siapa yg paling baik sekali kpd ahli klganya, maka Aku adalah yg paling baik thdp ahli klga Ku".
HR: At-tirmizi
4.3) kurang ambil perhatian dlm ilmu perkahwinan khususnya ilmu perhubungan dlm kekeluargaan.
5) Kaedah membentuk sebuah klga bahagia-
5.1) jaga hubungan baik suami isteri spt firman Allah surah Al-baqarah/187 bermaksud: ".............isteri2 kamu itu adalah sbg pakaian bagi kamu dan kamu pula sbg pakaian bagi mereka.......".
5.2) ujudkn kj/sama dlm membentuk sebuah klga spt firman Allah surah An-nisa'/19 bermaksud: "..........bergaullah kamu dgn mereka (isteri2 kamu itu) dgn cara yg baik............".
5.3) utamakan pendidikn akhlak dn adab dlm klga spt pepatah arab bermaksud: "pendidikan adab itu sewajarnya sblm pendidikn ilmu".
5.4) menyadari matlamat utama berklga- mencari ridho Allah; perbanyakn doa; berusaha dn bertawakkal.
6) Firman Allah surah Al-inshiqaq/7-9 bermaksud: "kemudian sesiapa yg diberi surat amalnya dgn tangan kanannya maka ia akan dihisab dgn cara yg mudah dan ringan, dn ia akn pergi kpd klganya (yg beriman) dgn perasaan sukacita".
باراك الله لي ولكم ...
Intisari Qutbah Jumaat JDT
Tarikh: 03 November 2017
14 Safar 1439
Tajuk: Keretakan Keluarga
1) Firman Allah surah Al- furqan/74 bermaksud: "Dan juga mereka (yg diridhoi Allah) itu ialah orang yg berdoa dgn berkata: wahai Tuhan kami, berilah kami beroleh dari isteri2 dn zuriat keturunan kami, perkara2 yg menyukakn hati melihatnya dn jadikanlah kami imam ikutan bagi orang yg (mahu) bertaqwa".
2) Hidup berkeluarga- fitrah kehidupan manusia; berkasih sayang; melahirkn ketenangan; memperbanyakn zuriat; mewariskn peninggalan; membentuk budaya; bermasyarakat dll.
3) Keluarga bahagia- tenteram hati bila bersamanya; tidak menganggap perkahwinan tempat melepaskan hawa nafsu; perkahwinan suatu kemuliaan; maksud sabda Nabi SAW: "pernikahan itu sunnahKu".
4) Asbab Keretakn sesebuah keluarga:-
4.1) matlamat dn tujuan perkahwinan tidak jelas- utk seks shj; kerana kedudukan; harta; kecantikn dll.
4.1.1) Sabda Nabi SAW bermaksud: "Seseorng wanita itu dikahwini kerana 4 perkara; kerana hartanya, keturunannya, kecantiknnya dn kerana agamanya. Maka pilihlah kamu kerana agamanya nescaya kamu akn berpuas hati dgn pilihan mu itu".
HR: Bukhari & Muslim
4.2) kegagalan dlm melaksanakn t/jawab klga- peranan sbg suami or isteri; ibu or bapa; sbg anak2; menganggap diri sbg raja, pasangan sbg hamba.
4.2.1) Rasul SAW bersabda: "Sebaik2 di kalangan kamu adalah siapa yg paling baik sekali kpd ahli klganya, maka Aku adalah yg paling baik thdp ahli klga Ku".
HR: At-tirmizi
4.3) kurang ambil perhatian dlm ilmu perkahwinan khususnya ilmu perhubungan dlm kekeluargaan.
5) Kaedah membentuk sebuah klga bahagia-
5.1) jaga hubungan baik suami isteri spt firman Allah surah Al-baqarah/187 bermaksud: ".............isteri2 kamu itu adalah sbg pakaian bagi kamu dan kamu pula sbg pakaian bagi mereka.......".
5.2) ujudkn kj/sama dlm membentuk sebuah klga spt firman Allah surah An-nisa'/19 bermaksud: "..........bergaullah kamu dgn mereka (isteri2 kamu itu) dgn cara yg baik............".
5.3) utamakan pendidikn akhlak dn adab dlm klga spt pepatah arab bermaksud: "pendidikan adab itu sewajarnya sblm pendidikn ilmu".
5.4) menyadari matlamat utama berklga- mencari ridho Allah; perbanyakn doa; berusaha dn bertawakkal.
6) Firman Allah surah Al-inshiqaq/7-9 bermaksud: "kemudian sesiapa yg diberi surat amalnya dgn tangan kanannya maka ia akan dihisab dgn cara yg mudah dan ringan, dn ia akn pergi kpd klganya (yg beriman) dgn perasaan sukacita".
باراك الله لي ولكم ...
Thursday, 2 November 2017
JALAN SELAMAT TERHADAP ILMU AGAMA
JALAN SELAMAT TERHADAP ILMU AGAMA
💦Ilmu terbagi 2:
1- Masail = tentang tatacara dan aturan2. Baik fiqh, tauhid maupun tasawuf.
2- Fadhoil = tentang pahala dan azab semua aspek masail.
💦Cara mendapatkan ilmu masail dan fadhoil:
* Da'wahkan pentingnya kedua ilmu itu.
* Dudukkan diri kita dalam majlis yg menyampaikan kedua ilmu itu.
* Ajak org lain duduk dalam majlis kedua ilmu itu.
* Berkunjung kepada para ulama, bertanya tentang kedua ilmu itu.
* Doa kepada Allah swt agar diberi hajat/merasa perlu terhadap kedua ilmu itu.
Semoga kita semua Allah swt mudahkan perkara di atas.
Allaahumma aamiin.
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
💦Ilmu terbagi 2:
1- Masail = tentang tatacara dan aturan2. Baik fiqh, tauhid maupun tasawuf.
2- Fadhoil = tentang pahala dan azab semua aspek masail.
💦Cara mendapatkan ilmu masail dan fadhoil:
* Da'wahkan pentingnya kedua ilmu itu.
* Dudukkan diri kita dalam majlis yg menyampaikan kedua ilmu itu.
* Ajak org lain duduk dalam majlis kedua ilmu itu.
* Berkunjung kepada para ulama, bertanya tentang kedua ilmu itu.
* Doa kepada Allah swt agar diberi hajat/merasa perlu terhadap kedua ilmu itu.
Semoga kita semua Allah swt mudahkan perkara di atas.
Allaahumma aamiin.
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
Subscribe to:
Posts (Atom)